PAMEKASAN, BANGSAONLINE.com - Puluhan aktivis Fraksi Parlemen Jalanan (FPJ) Pamekasan, Madura menggelar unjuk rasa di depan kantor pemerintah kabupaten (Pemkab), yang terletak di jalan Kabupaten, Selasa (19/05). Mereka meminta anggaran yang dialokasikan ke program Pamekasan Young Enterpreneur Competision (PYEC) dialihkan ke pedagang kaki lima (PKL).
“Alihkan anggaran PYEC menjadi bantuan dana bergulir ke PKL, pedagang asongan dan pedagang-pedagang kecil di pasar-pasar tradisional,” kata Nur Faizal salah satu Korlap FPJ, Selasa (19/05).
Baca Juga: 45 Anggota DPRD Pamekasan Resmi Dilantik, Bagini Pesan Pj. Bupati Masrukin
Diungkapkan Nur Faizal, pada 2014 lalu, pemerintah melalui Dinas Sosial dan Ketenagakerjaan telah menggelontorkan dana melalui APBD sebesar Rp 691.805.000.00 untuk pelaksanaan PYEC.
Kegiatan PYEC kata Nur Faizal bertujuan untuk menciptakan wirausahawan baru dan katanya akan mengurangi angka pengangguran di Pamekasan. Namun justru, pemerintah mengeksploitasi peserta PYEC.
“Hapus program PYEC karena tidak produktif dalam menciptakan lapangan kerja. Karena yang terjadi peserta PYEC malah disuruh menjual sebuah produk yang ilegal karena tidak memiliki izin apapun,” tegas dia.
Baca Juga: DPRD Pamekasan Gelar Paripurna Hari Jadi ke-493
Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Pamekasan, Alwi Biq, menanggapi hal tersebut berjanji akan mengevaluasi beberapa tuntutan dari pendemo. “Kami akan evaluasi dulu dengan sejumlah SKPD dulu beberapa tuntutan ini,” janjinya. (zal/ns)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News