Jatim Raih IGA Award Kemendagri Sebagai Provinsi Terinovatif, Berkat Inovasi Samsat 4.0 dan Eko-Tren

Jatim Raih IGA Award Kemendagri Sebagai Provinsi Terinovatif, Berkat Inovasi Samsat 4.0 dan Eko-Tren Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa saat menerima piagam IGA Award dari Mendagri Muhammad Tito Karnavian di Ruang Sasana Bhakti Praja Kemendagri Jakarta, Jumat (23/12).

JAKARTA, BANGSAONLINE.com - Pemprov berhasil menyabet penghargaan (IGA) Tahun 2022 kategori Provinsi Terinovatif Pertama dari (Kemendagri) RI.

menerima penghargaan sebagai provinsi terinovatif bersama enam provinsi lain, yakni Provinsi Jawa Tengah, Provinsi Bali, Provinsi Jawa Barat, Provinsi Sumatera Selatan, Provinsi Sumatera Barat, dan Provinsi Nusa Tenggara Barat.

Baca Juga: Khofifah: Tahun Baru Jadi Momentum Refleksi, Waspada Cuaca Ekstrem saat Liburan

Penghargaan tingkat nasional berupa piagam tersebut diserahkan langsung oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Jenderal Polisi (Purn) Muhammad Tito Karnavian kepada Gubernur di Ruang Sasana Bhakti Praja Kemendagri Jakarta, Jumat (23/12).

Gubernur mengungkapkan penghargaan yang diterima ini merupakan hasil kerja keras semua pihak. Khususnya ASN di lingkungan Pemprov yang terus melakukan inovasi untuk meningkatkan layanan bagi masyarakat.

"Saya mengajak seluruh ASN Pemprov untuk menjadikan apresiasi dari Kemendagri RI tahun 2022 bagi sebagai provinsi terinovatif ranking satu sebagai pendorong bagi kita untuk terus berinovasi memberikan pelayanan yang lebih baik lagi kepada masyarakat , serta percepatan perwujudan kesejahteraan masyarakat," tuturnya.

Baca Juga: Khofifah Raih Penghargaan dari Kementerian PPPA di Puncak Peringatan Hari Ibu 2024

Keberhasilan Pemerintah Provinsi hingga mendapatkan Tahun 2022 berkat dua inovasi yang dipresentasikan, yakni digital Samsat 4.0 dan inovasi non digital .

Disampaikan Gubernur , inovasi digital Samsat 4.0 merupakan transformasi digital dari ATM Samsat. Samsat 4.0 merupakan layanan pembayaran pajak digital dengan bukti bayar sekaligus pengesahan berbasis QR code pertama di Indonesia.

"Alhamdulillah, kinerja luar biasa yang telah ditunjukkan Bapenda (Badan Pendapatan Daerah) yang terus diiringi dengan inovasi pelayanan publik yang transformatif dengan perkembangan teknologi terkini," tutur gubernur.

Baca Juga: Hadiri Haul Ke-15 di Ciganjur, Khofifah Kenang Sosok Gus Dur Sebagai Pejuang Kemanusiaan

Wujud inovasi layanan Samsat 4.0 merupakan pengembangan ATM Samsat yang pada tahun 2015 lalu telah masuk dalam TOP 25 Inovasi Pelayanan Publik (Sinovik). ATM Samsat mengembangkan konsep self service dalam pembayaran pajak dengan menggunakan mesin anjungan khusus.

Kini, melalui Samsat 4.0, inovasi itu dikembangkan lagi dengan menambahkan platform digital untuk pembayaran pajak sehingga tidak membutuhkan mesin khusus lagi.

Baca Juga: Khofifah: Kasih Ibu Sepanjang Masa, Hormatilah dan Berbaktilah Selagi Ada

Bahkan, Samsat 4.0 juga menerbitkan tanda bukti pembayaran pajak kendaraan yang disahkan secara elektronik (e-TBPKP) menggunakan QR-code.

"E-TBPKP dengan pengesahan menggunakan QR-code ini secara nasional baru diterapkan di . Membayar pajak menjadi sangat efisien karena tidak perlu ke Samsat sama sekali. Pembayaran cukup lewat aplikasi, tanda buktinya langsung terbit tanpa perlu datang ke Kantor Samsat," tutur gubernur perempuan pertama di tersebut.

Sementara melalui inovasi non digital , Pemprov berupaya mendorong perekonomian inklusif dengan pendekatan pemberdayaan santri, alumni, dan masyarakat di lingkungan Pesantren.

Baca Juga: TNI-Polri Apresiasi Kesiapan Posko Nataru di Pelabuhan Tanjung Perak, Ini Kata Pj Gubernur Jatim

"Alhamdulillah, ini gudangnya pesantren. Hal ini menjadi bukti bahwa pesantren bukan hanya sebagai penguat dalam pendidikan dan agama, namun juga penggerak kemandirian ekonomi untuk mengurangi kemiskinan dan pengangguran di masyarakat," tegasnya.

Sejak dikembangkan, berhasil mendongkrak omzet usaha pesantren dari Rp1,056 triliun menjadi Rp4,798 triliun, serta peningkatan aset yang semula Rp796 miliar menjadi Rp3,92 triliun. Tak hanya itu, kontribusi kepada pesantren juga meningkat 30-75% dari kebutuhan operasional pondok pesantren.

"Hal ini semakin menegaskan bahwa pesantren berdaya saing dan telah berkontribusi pada perekonomian daerah," tegasnya.

Baca Juga: Dampingi Kapolri dan Panglima TNI, Pj Adhy Tinjau Persiapan Natal 2024 di Gereja Bethany Surabaya

Menurutnya, keberhasilan tak lepas dari 3 pilar. Pertama, pesantrenpreneur atau pemberdayaan ekonomi pesantren melalui koperasi pondok pesantren dan badan usaha lainnya sebanyak 550 pondok pesantren.

Kedua, santripreneur atau pemberdayaan santri menjadi entrepreneur melalui laboratorium kewirausahaan dan vokasional skill sebanyak 112.116 santri. Dan yang terakhir, adalah sosiopreneur atau pemberdayaan usaha alumni pesantren melalui sinergi dan kolaborasi dengan usaha ponpes dan masyarakat sebanyak 604 alumni pesantren.

"Inovasi dalam hal layanan adalah kewajiban, update teknologi adalah keharusan sehingga inovasi ini yang mampu mengisi ruh percepatan layanan birokrasi. Maka saya berpesan untuk para ASN agar terus berinovasi memperbaiki layanan dan program untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat ," pungkasnya.

Baca Juga: Peringatan HKSN 2024, Khofifah Ajak Masyarakat Perkuat Solidaritas Antar Sesama

Adapun keberhasilan bahkan telah direplikasi oleh 8 kabupaten/kota di . Antara lain Kota Madiun, Kabupaten Probolinggo, Mojokerto, Kabupaten Lamongan, Kabupaten Magetan, Kabupaten Jombang, Kabupaten Gresik, dan Kabupaten Blitar. Selain itu, juga telah dikembangkan oleh Provinsi Kalimantan Selatan

Sementara itu, Mendagri Tito Karnavian mengatakan IGA award tahun 2022 merupakan inovasi di bidang pemerintahan yang diberikan kepada seluruh pemerintah daerah dengan melibatkan tim seleksi dari Bappenas, Kemenpan RB, Kemenkopolhukam, akademisi dari Universitas Gajah Mada dan Universitas Indonesia (UI), serta media sehingga hasilnya objektif, adil, dan jujur.

"Jadi acara ini tidak sekadar ritual tahunan, tetapi mendorong daerah-daerah untuk membuat inovasi atau terobosan kreativitas di era otonomi daerah karena ruang kreasi lebih besar," ujarnya.

Baca Juga: Peringatan HKSN 2024 di Kota Madiun, Pj Gubernur Jatim Tekankan Rasa Kepedulian Sosial

Dengan membuat inovasi kreatif sesuai aturan hukum yang berlaku, Tito optimis setiap daerah dapat melahirkan berinovasi sehingga terjadi iklim kompetitif antar kepala daerah untuk memajukan daerahnya masing-masing.

"Ketika ada inovasi, maka tumbuh iklim yang kompetitif antar kepala daerah, utamanya kepala daerah di daerah-daerah," ungkapnya.

Menurut Tito, setiap tahun partisipasi indeks inovasi meningkat dari tahun ke tahun. Untuk itu, Tito mengusulkan kepada Kementerian Keuangan bagi daerah yang mendapat penghargaan mendapatkan dana insentif daerah (DID) supaya motivasi nya lebih tinggi lagi. Sedangkan daerah yang belum mendapatkan penghargaan ini, mereka terpacu untuk berinovasi. "Inovasi jantungnya kemajuan dan untuk pemerintah jantungnya birokrasi," tuturnya. (dev/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Murah Meriah, Wisata Lembah Djati Tawarkan Kebun Bunga dan Spot Foto Instagramable':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO