BANGKALAN, BANGSAONLINE.com - Massa aksi yang tergabung dalam Gerakan Pengamat Kebijakan Publik dan Demokrasi (Grapeksi) menggelar demo soal evaluasi KPU Bangkalan, Senin (26/12/2022). Selain itu, mereka mendesak Ketua KPU Bangkalan, Zainal Arifin, untuk mundur dari jabatannya.
Saat melakukan orasi, massa menduga terjadi kecurangan dan nepotisme di tubuh KPU Bangkalan yang dilakukan secara terstruktur, sistematis dan massif (TSM) dalam perekrutan anggota pengawas pemilu pecamatan (PPK).
Baca Juga: Bawaslu Bangkalan Tangani 12 Pelanggaran Pilkada 2024, Mayoritas Soal Administrasi
Ketua Grapeksi, Imam Pantor, meminta KPU Bangkalan untuk menunjukkan nilai dari tes Computer Assited Test (CAT) yang dilaksanakan 6 Desember 2022 dan hasil wawancara calon anggota PPK.
"Kami curiga adanya kongkalikong dalam penyelenggaraan tes CAT, serta adanya nepotisme di KPU Bangkalan, dan kami berharap adanya evaluasi hasil penetapan 5 PPK di kecamatan se-Bangkalan," ujarnya.
Sementara itu, Zainal yang ada di lokasi mengatakan bahwa hasil dari ujian yang diselenggarakan KPU Bangkalan tidak bisa dipublikasikan. Ia menegaskan, tidak ada kecurangan di tubuh KPU Bangkalan.
Baca Juga: Penetapan Pemenang Pilkada Kota Batu 2024 Masih Tunggu Putusan MK, Mengapa?
"Saya menyampaikan apresiasi kepada aksi yang dilakukan, karena hal ini menjadi bahan untuk evaluasi bagi KPU, sementara terkait dengan hasi tes, kami tidak dapat membocorkan hasilnya ke publik, karena ada aturan yg mengikat dan kami tidak pernah melakukan kongkalikong dengan pihak manapun," paparnya. (mil/uzi/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News