KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana mengunjungi langsung warga terdampak kerusuhan Ngadiluwih. Dalam kunjungannya itu, pihaknya menegaskan keamanan dan keselamatan adalah tanggung jawabnya bersama forkopimda.
Hal ini disampaikan saat Bupati Dhito saat mendengarkan cerita langsung dari warga RT 04 RW 2 Desa Wonorejo, Kecamatan Ngadiluwih, yang terdampak atas kerusuhan antar perguruan silat.
Baca Juga: Hanindhito Himawan Pramana Pulangkan 14 Arca ke Kabupaten Kediri
“Keamanan dan keselamatan Bapak Ibu semua itu akan ada dalam tanggung jawab kami-kami ini yang ada di forkopimda,” tegas bupati yang karib disapa Mas Dhito tersebut, Jumat (20/1/2023).
Dari pantauannya bersama forkopimda, ia menyebut kerusuhan yang mengakibatkan kerugian material dan trauma bagi warga Wonorejo ini bukan berasal dari masyarakat Kabupaten Kediri.
Selain berdialog langsung dengan warga, orang nomor satu di Kabupaten Kediri tersebut juga menyerahkan langsung bantuan berupa uang tunai.
Baca Juga: Bupati Kediri Kirim Tim Lintas OPD Dampingi Korban Selamat Percobaan Bunuh Diri di Ngancar
Menurutnya, tinjauan yang dilakukannya bersama Forkopimda Kabupaten Kediri ini sekaligus untuk memetakan penyebab dan solusi dari kejadian tersebut.
Sebab di samping kerugian material, warga Wonorejo juga mengalami trauma. Bahkan, salah satu warga mengalami trauma berat.
“Masih ada warga yang trauma, kita lakukan trauma healing. Bahkan tadi ada Ibu-Ibu jika mendengar suara motor digas masih trauma sampai sekarang,” tuturnya.
Baca Juga: ZIS Baznas Meningkat Hampir 70 Persen, Bupati Kediri Launching Program Beasiswa SKSS
Selain uang tunai, dalam kesempatan itu Bupati Dhito juga memberikan sembako kepada warga terdampak.
Ia menegaskan, forkopimda tidak akan memberikan toleransi jika ke depan ditemukan oknum-oknum membuat anarkis di Kabupaten Kediri.
Sebelumnya, Bupati Dhito juga memberikan trauma healing kepada masyarakat Desa Wonorejo bekerja sama dengan akademisi Program Studi Psikologi Islam IAIN Kediri.
Baca Juga: Bupati Kediri Dirikan Rumah Kemasan untuk Pelaku UMKM
Melalui trauma healing tersebut, diharapkan warga dapat kembali beraktivitas normal tanpa bayang-bayang kejadian kerusuhan yang terjadi 5 Januari lalu.
Dari data Dinas Sosial Kabupaten Kediri, warga yang mengalami kerusakan material kategori berat sebanyak 9 orang. Dari data itu, kerusakan dialami oleh pedagang. Di mana pedagang ini masing-masing mendapatkan subsidi sebesar dua juta rupiah.
“Untuk motor yang dibakar dan rusak parah ini mendapatkan bantuan (subsidi) Rp5 juta,” terang Plt Kepala Dinas Sosial Kabupaten Kediri, Dyah Saktiana.
Baca Juga: Bupati Kediri Jamin Kehidupan Korban Selamat Kasus Pembunuhan di Ngancar
Wanita yang kerap dipanggil Nana itu menambahkan, jumlah kerusakan material yang ditimbulkan ini jauh lebih banyak. Dia menuturkan subsidi bagi kerusakan kategori ringan telah ditangani oleh pihak desa. (uji/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News