SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Puluhan buaya yang keluar dari air untuk berjemur di bantaran sungai Porong yang merupakan aliran Kali Brantas dinilai oleh Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Pengairan Sidoarjo hanya buaya jadi-jadian. Alasannya, tidak pernah ada buaya yang muncul di aliran sungai Brantas yang kewenangan pengawasannya di PJT (Perum Jasa Tirta) Jawa Timur itu.
"Setahu saya, tidak pernah (ada buaya muncul) kalau di sungai Brantas yang ada di Desa Tambak Rejo Kecamatan Krembung itu," ujar Humas DPU Pengairan Kabupaten Sidoarjo, Agus Hidayat saat dihubungi BANGSAONLINE.com, Senin (25/05).
Baca Juga: Buaya Berukuran Besar Gegerkan Warga Padangan Bojonegoro, BKSDA Turun Tangan
Jika hilir sungai Brantas, tepatnya di Desa Tlocor Kecamatan Jabon yang merupakan pertemuan antara sungai Porong dengan laut, lanjut Agus Hidayat, kemungkinan buaya masih ada. "Informasinya kalau disana (Desa Tlocor) kemungkinan ada buaya muara," terangnya.
Jika dilihat dari foto yang beredar, sambung Agus, munculnya buaya di daratan yang berwarna putih, kemungkinan buaya jadi-jadian. "Sebab sepengetahuan saya, buaya berwana putih itu jarang ditemui. Yang sering dilihat orang itu buaya yang berwarna hitam kecoklat-coklatan," cetus Kabid OP DPU Pengairan Kabupaten Sidoarjo itu.
Kendati demikian, pihaknya memerintahkan anak buahnya untuk mengecek lokasi untuk melihat langsung kemunculan puluhan buaya yang menggemparkan warga Dusun Awar-awar RT 24 RW 12 Desa Tambakrejo Kecamatan Krembung tersebut.
Baca Juga: Munculnya Anak Buaya Gegerkan Warga Desa Janti Kediri
Sementara itu, warga Dusun Awar-awar Desa Tambakrejo mulai dicekam ketakutan karena khawatir jika puluhan buaya itu akan memasuki area pemukiman penduduk. Sebab, letak sungai sangat dekat dengan pemukiman. Selain itu, banyak bekas galian pasir yang kini menjadi rawa-rawa.
"Kami bersama warga lain akan melakukan ronda malam secara giliran untuk mengantisipasi buaya agar tidak masuk ke pemukiman," ungkap Sutomo (52) warga dusun setempat.
Sekedar diketahui, sungai brantas dengan lebar sekitar 100 meter tersebut menghubungkan Kecamatan Krembun hingga ke muara tepatnya Tlocor Kecamatan Jabon. Jaraknya sekitar 17 kilometer, sungai merupakan sungai dibawah pengawasan PJT Jatim.(nni/gus/sho).
Baca Juga: Meresahkan, Warga Sedati Tangkap Buaya Air Tawar
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News