NGAWI, BANGSAONLINE.com - Dalam mensukseskan program pemerintah terkait percepatan penanganan Stunting, Wakapolres Ngawi, Kompol. Haryanto, terjun langsung ke masyarakat, Selasa (31/1/2023).
Dengan program ‘Pentul Melikan’ terkait penitipan anak asuh Stunting melalui anggota Polisi, hal itu, dapat menurunkan Prevalensi di Ngawi.
Baca Juga: Kalapas Ngawi Bersama Jajaran Lakukan Kunjungan Koordinasi ke Dinas Kesehatan Setempat
Kompol Haryanto mengatakan, dalam mendukung program penanggulangan stunting di Indonesia, Polres Ngawi telah menyiapkan personel, tenaga medis, bantuan serta sarana dan prasarana.
"Polres Ngawi bersama Dinas Kesehatan yakni BKKBN saling berkoordinasi, berkolaborasi dan berkomunikasi dengan baik, sehingga mampu untuk mewujudkan tujuan utama yaitu pembangunan berkelanjutan di Indonesia," jelasnya.
Mantan Wakapolres Trenggalek ini juga menuturkan, bahwa polres bersama Dinas Kesehatan Ngawi, siap aktif dalam melakukan penanganan stunting on the spot dengan sasaran terhadap wilayah prevalensi tinggi kejadian stunting.
Baca Juga: Wakapolres Ngawi Pimpin Apel Kesiapsiagaan Pengamanan Hari Buruh Sedunia
Langkah yang dilakukan adalah, mengadakan penyediaan makanan bergizi, pembagian sembako, pemeriksaan ibu hamil, edukasi stunting dan penyediaan atau perbaikan sanitasi.
"Kami juga melakukan sosialisasi penanganan stunting kepada masyarakat secara langsung," katanya.
Dalam kunjungannya di Dusun Besaran, Desa Karangsari, Selain menggelar sosialisasi, wakapolres asal Ngawi ini juga memberikan bantuan berupa paket sembako dan makanan bergizi.
Baca Juga: Tekan Angka Stunting, Polres Ngawi Bagikan 50 Paket Sembako Setiap Hari
"Kami juga sepakat untuk bekerjasama melalui program 'Pentul Melikan', demi mensukseskan program pemerintah dalam meningkatkan gizi masyarakat guna mencegah stunting," tuturnya.
Diketahui, kegiatan penanggulangan stunting di wilayah Ngawi, salah satunya dengan memberikan sembako dan makanan bergizi, pemeriksaan ibu hamil juga memberikan edukasi stunting kepada penyandang stunting dan keluarganya .
"Semoga dengan terjun langsung ke warga penyandang stunting dan ibu hamil, gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi dapat segera diatasi," pungkasnya. (nal/sis)
Baca Juga: Kolaborasi dengan Dinkes Ngawi, Kemenkumham Jatim Gelar Skrining ke 388 Warga Binaan Pemasyarakatan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News