JEMBER, BANGSAONLINE.com - Cabang Dispendik Jatim Wilayah Jember dan PWI setempat menggelar Diklat Public Speaking dan Jurnalistik, Selasa (7/2/2023). Agenda tersebut dilakukan dalam rangka menyambut Hari Pers Nasional tahun ini yang diperingati setiap 9 Februari.
Kegiatan ini diikuti oleh puluhan guru SMA, SMK, dan pendidikan khusus-pendidikan layanan khusus (PK- PLK). Kepala Cabang Dispendik Jatim Wilayah Jember, Mahrus Syamsul, mengatakan bahwa pihaknya juga berkoolaborasi dengan beberapa pihak selain bersama PWI di Kota Suwar-Suwir.
Baca Juga: Hadir di Kampanye Akbar, Irwan Setiawan Ajak Menangkan Khofifah-Emil
"Semua peserta nanti dapat sertifikat dan tiga orang pemenang lomba jurnalistik akan mendapat piala, dan sejumlah uang," ujarnya.
Cabang Dispendik Jatim Wilayah Jember berharap dengan adanya kegiatan ini, para peserta mendapat wawasan dan pemahaman atas kemampuan dalam menyampaikan, serta mengolah informasi kepada khalayak jurnalis maupun publik.
"Mereka akan lebih mengerti dan memahami tugas jurnalistik (usai pelatiihan). Mereka juga bisa mengedukasi guru yang lain, bagaimana menghadapi wartawan," tuturnya.
Baca Juga: Seribu Massa SSC di Jember Nyatakan Dukung Khofifah-Emil
Menurut Ketua PWI Jember, Sugeng Prayitno, hal itu memang menjadi penting bagi mereka karena dunia jurnalistik sedikit banyak juga menyoroti dunia pendidikan. Pencarian informasi terkait oleh jurnalis atau wartawan, tentunya tidak akan lepas dari para guru di sekolah atau lembaga pendidikan.
"Karena terkadang sekolah maupun guru sering berhadapan dengan wartawan," ucapnya.
Tidak menutup kemungkinan, yang hadir mendatangi mereka ialah bukan wartawan profesional atau abal- abal. Menurutnya, dari keresahan itu, pihaknya berinisiatif untuk membentengi para guru dari pekerja jurnalistik yang tidak profesional dan cukup meresahkan masyarakat. Terlebih, ia menyatakan bahwa masih banyak wartawan di Jember yang tidak kompeten berkeliaran.
Baca Juga: DPPTK Ngawi Boyong Perwakilan Pekerja Perusahaan Rokok untuk Ikuti Bimtek di Jember
"Kami berinisiatif berkolaborasi dengan dinas pendidikan, memberikan wawasan ke pihak guru-guru, bagaimana menghadapi wartawan yang profesional atau yang selayaknya dilayani," jelasnya.
Ia juga menyebut beberapa organisasi profesi wartawan verified atau yang telah diakui oleh Dewan Pers seperti pihaknya (PWI), Aliansi Jurnalis Indonesia (AJI), Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI), dan Pewarta Foto Indonesia (PFI). Menurutnya, kesemua pekerja jurnalistik yang menjadi anggota dari masing- masing organisasi profesi tersebut sudah tidak perlu diragukan lagi.
"Rata- rata mereka sudah bersertifikasi semua." sebutnya.
Baca Juga: 5 Kendaraan Terlibat Kecelakaan Beruntun di Jember
Sugeng merasa bahwa wawasan tersebut juga perlu diberikan kepada para guru, sehingga mereka dapat lebih paham mengenai dunia jurnalistik. Selain itu, mereka juga dibekali dengan diklat penulisan dan cara mengambil gambar, baik foto maupun video, yang kerap digunakan untuk mengisi portal digital masing- masing sekolah atau lembaga pendidikan.
"Dengan diklat ini, diharapkan bisa menambah wawasan dan pengetahuan bagi guru- guru, terutama yang bergerak di bidang kehumasan." pungkasnya. (yud/bil/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News