KOTA KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Usai melewati momen tahun baru, Indeks Harga Konsumen (IHK) Kota Kediri pada bulan Januari 2023 cenderung mengalami penurunan apabila dibandingkan bulan sebelumnya. Berdasarkan data yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Kediri pada Januari 2023, tercatat tingkat Inflasi Kota Kediri sebesar 0,26% secara mtm (month-to-month).
Adenan, Plh Kepala BPS Kota Kediri, mengatakan inflasi bulan Januari 2023 menurun 0,59% dibandingkan dengan bulan Desember 2022. Kata dia, penurunan inflasi tersebut dimungkinkan karena ada komoditas yang mengalami penurunan harga.
Baca Juga: High Level Meeting TPID 2024, Kota Kediri Masuk 10 Daerah dengan Inflasi Terendah se-Indonesia
"Angka tersebut juga diketahui lebih rendah apabila dibandingkan dengan inflasi Nasional, yakni sebesar 0,34% dan inflasi Jawa Timur yakni 0,36%," ujar Adenan, Jumat (10/2/2023).
Menurutnya, posisi Kota Kediri berada pada urutan keempat terendah di Jawa Timur setelah Malang, Jember, dan Probolinggo apabila dibandingkan dengan kota/kabupaten lain.
Ia mengatakan, terdapat sepuluh komoditas utama penyumbang inflasi secara mtm. Yakni cabai rawit mengalami inflasi sebesar 0,117%; beras sebesar 0,113%; emas perhiasan sebesar 0,0446%; minyak goreng sebesar 0,0419%; cabai merah 0,0368%.
Baca Juga: Paparkan Capaian Inflasi Oktober 2024, Pemkot Kediri Sebut Daya Beli Masyarakat Menggeliat
Kemudian, kontrakan rumah inflasi sebesar 0,0357%; ikan lele sebesar 0,0337%; rokok kretek filter sebesar 0,0249%; bahan bakar rumah tangga 0,0241%; dan tarif kereta api 0,0185%.
Sementara sepuluh komoditas utama penghambat inflasi, antara lain: telur ayam ras mengalami deflasi sebesar -0,0737%; bensin -0,06%; bayam -0,0287%; terong -0,0223%; tomat -0,0194%; sawi hijau -0,0177%; buah naga -0,0132%; daging ayam ras -0,0130%; jagung manis -0,0087%; serta buah pir -0,002%.
Terkait kondisi cuaca ekstrem yang masih terjadi, Adenan menyebut persediaan komoditas bahan pangan yang ditentukan cuaca memungkinkan mengalami kenaikan harga. Pihaknya juga memprediksi terjadi penyesuaian harga dan persediaan barang pada komoditas pabrikan akibat penyesuaian biaya transportasi.
Baca Juga: Pemkot Kota Kediri Gelar Rakor Forum Identifikasi Desk Data Daerah
“Untuk itu, Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Kediri perlu melakukan operasi pasar guna menekan harga komoditas, terutama yang dikonsumsi masyarakat. Paling tidak sampai musim panen tiba,” kata Adenan.
Sementara itu, Tetuko Erwin Sukarno, Kepala Bagian Administrasi Perekonomian Pemkot Kediri, menyampaikan bahwa kenaikan harga komoditas beras selama sebulan kemarin memberikan tekanan inflasi yang signifikan. Sehingga, perlu dilakukan intervensi pemerintah untuk menstabilkan pasokan dan harga yang terjangkau kepada masyarakat.
Intervensi itu dilakukan melalui operasi pasar pada tanggal 4, 5, dan 8 Februari di tiga kecamatan wilayah Kota Kediri, bekerja sama dengan Bulog Sub Divre Kediri. Jika di minggu Pertama Februari kemarin dialokasikan sebanyak 2 ton untuk masing-masing kecamatan, maka minggu kedua Februari akan ditambah alokasi pasokannya hingga 8 ton tiap kecamatan, agar bisa menjangkau lebih banyak masyarakat.
Baca Juga: Dari Arahan Kemendagri, Pemkot Kediri Siapkan Langkah Intervensi Pengendalian Inflasi
"Syaratnya cukup menunjukkan KTP Kota Kediri, maka warga dapat membeli beras kualitas medium dengan harga Rp44.000 per kemasan dengan berat 5 kg. Ini harga yang sangat terjangkau karena beras sejenis sudah dijual Rp50.000 di pasaran," ujar pria yang juga sekretaris TPID tersebut.
Erwin menyatakan, target dari pelaksanaan operasi pasar ini memberikan perasaan aman pada masyarakat. Ia menegaskan TPID Kota Kediri akan selalu berupaya menjaga ketersediaan pasokan dan keterjangkauan harga bahan pokok.
Sedangkan Pimpinan Cabang Bulog Kediri, Heri Sulistiyo, mengatakan selain bekerja sama dengan pemda mengadakan OP di wilayah Kota Kediri, pihaknya juga melaksanakan distribusi penjualan beras medium di beberapa pasar di Kabupaten Kediri. Seperti di Pasar Gringging dan Pasar Ngadiluwih. Termasuk di wilayah Kabupaten Nganjuk.
Baca Juga: Wujudkan SDI, Bappeda Kota Kediri Gelar Rakor Bersama BPS
"Kenaikan harga beras ini banyak faktornya. Misalnya saat ini memang belum memasuki masa panen raya, dan di sisi lain cuaca ekstrem, maupun bencana alam menjadi tantangan tersendiri bagi para petani yang kini memasuki masa pertengahan tanam padi," pungkas Heri Sulistiyo. (uji/ns)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News