KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Ribuan orang tumplek blek di jalan raya dan lapangan Desa/Kecamatan Puncu, Kabupaten Kediri, Minggu (19/2/2023). Mereka datang untuk melihat kirap tumpeng durian dan tumpeng hasil bumi yang diikuti puluhan kelompok tani dan masyarakat setempat.
Dan, yang utama kedatangan ribuan warga itu adalah untuk ikut berebut durian di acara sedekah bumi dan kontes durian dalam rangka memperingati Hari Jadi Kabupaten Kediri ke-1219.
Baca Juga: Usai Mediasi Antara Warga Satak Kediri dan LMDH Budi Daya, Hak Garap Lahan Perhutani Dibagi Rata
Suwarno, Panitia Sedekah Bumi, mengatakan bahwa acara ini digelar sebagai ungkapan syukur warga di Kecamatan Puncu atas anugerah yang diberikan oleh Tuhan Yang Maha Esa.
Menurut dia, acara yang bertema Pulut Ketan (Puncu Kelud Kediri Wetan) ini didahului dengan kirap tumpeng hasil bumi, kontes durian, pentas seni dan budaya serta bazar tani yang di pusatkan di lapangan Desa Puncu.
Tumpeng gunungan durian tersebut, lanjut Suwarno, diarak dan dipanggul oleh puluhan warga, diikuti gunungan hasil bumi. Sementara gunungan utama berisi 600 durian diletakkan di depan panggung di lapangan desa Puncu.
Baca Juga: Pimpinan Gereja Ortodok Rusia, Apresiasi Pembangunan Pesantren Jatidiri Bangsa di Kediri
'Keseluruhan tumpeng durian itu isinya durian berjumlah 1219 buah durian sesuai hari jadi kabupaten Kediri 1219,"kata Suwarno.
Sedangkan untuk kontes durian, menurut Suwarno, diikuti oleh puluhan petani durian di Kecamatan Puncu. Kontes durian ini yang dinilai adalah rasanya dan randemennya.
"Sebelum ikut kontes, baik durian lokal dan durian stek, ditimbang terlebih dulu. Setelah itu dipecah dan dinilai rasa dan rendemennya"imbuh Suwarno.
Baca Juga: Ini Hasil Pertemuan Warga yang Tuntut Garap Lahan Perhutani dengan LMDH Budi Daya Satak Kediri
Diterangkan Suwarno, tumpeng durian itu selanjutnya akan dibagikan kepada warga yang datang. Untuk menjaga ketertiban, panitia telah menyiapkan kupon sekitar 1000 kupon yang dibagikan kepada warga yang datang yang diutamakan adalah warga dari luar Kecamatan Puncu.
Sayangnya, kupon yang dibagikan dalam pelaksanaannya tidak ada artinya, karena warga tidak mau antri untuk mendapatkan durian. Begitu tumpeng durian tiba di lapangan desa Puncu, warga langsung menyerbu dan berebutan untuk mendapatkan durian. (uji/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News