SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Anggota DPRD Jatim, Lilik Hendarwati, menolak pemberlakuan tarif masuk ke fasilitas olahraga bertaraf internasional milik pemerintah provinsi, yakni Lapangan Jatim Seger (Jawa Timur Senang Gerak). Ia mengaku banyak mendapat keluhan terkait tarif masuk ke tempat yang dulu dikenal dengan Lapangan KONI Jatim itu.
Sejak 18 Februari 2023, muncul kontroversi di masyarakat. Hal ini terjadi sejak pengelola mengenakan tarif masuk bagi masyarakat dengan dalih pemeliharaan fasilitas sebesar Rp10 ribu untuk umum, dan Rp5 ribu bagi pelajar.
Baca Juga: Sukses Implementasikan Tata Kelola SPK Efektif dan Terukur, Pemprov Jatim Raih Penghargaan dari BSN
"Sebagai anggota DPRD Jatim, saya menolak adanya tarif masuk tersebut, karena membebani masyarakat. Harus dibatalkan segera," ujarnya saat dikonfirmasi, Senin (20/2/2023).
Ia meminta agar jangan membebani masyarakat dengan tarif masuk, karena Lapangan Jatim Seger itu dibangun melalui APBD Jatim yang notabene adalah uang rakyat. Lilik mengingatkan, masyarakat saat ini sedang dalam kondisi bangkit dari keterpurukan ekonomi pascapandemi Covid-19, kenaikan BBM, dan kebutuhan bahan pokok.
"Bu gubernur juga harapannya Lapangan Jatim Seger ini menjadi sarana untuk meningkatkan kebugaran dan menciptakan pola hidup sehat di masyarakat. Yakni memasyarakatkan olahraga, dan mengolahragakan masyarakat. Jadi pengelola jangan membebankan dengan tarif masuk. Apalagi bila tak ada payung hukumnya, itu sama dengan pungli," paparnya.
Baca Juga: Pemprov Jatim Sabet Sertifikasi 13 Warisan Budaya Tak Benda Indonesia dari Kemenbud
Pengelola Lapangan Jatim Seger maupun pemerintah provinsi diharapkan lebih kreatif untuk mencari pemasukan yang tidak membebankan masyarakat. Lilik menyarankan pengelola menggandeng pihak swasta untuk bersponsor di sana.
"Tentu dengan kerja sama yang menguntungkan, bisa juga dengan mengelola kafetaria atau memberi ruang bagi gerai waralaba. Untuk parkir tidak masalah ditarik retribusi. Saya kira kalau pengelola kreatif, masih banyak sumber pemasukan di luar retribusi atau tiket masuk. Apalagi lapangan ini letaknya strategis," pungkasnya. (mdr/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News