Roadshow Daring Bersama Menko PMK, Wakil Wali Kota Pasuruan Bahas Stunting dan Kemiskinan Ekstrem

Roadshow Daring Bersama Menko PMK, Wakil Wali Kota Pasuruan Bahas Stunting dan Kemiskinan Ekstrem Wakil Wali Kota Pasuruan, Adi Wibowo, saat mengikuti roadshow daring bersama Menko PMK.

KOTA PASURUAN, BANGSAONLINE.com - Wakil Wali Kota , Adi Wibowo, mengikuti roadshow secara daring bersama terkait Percepatan Penurunan Stunting dan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem di kabupaten/kota Provinsi Jawa Timur, Rabu (1/3/2023).

Dalam kesempatan ini, , Muhadjir Effendy, mengatakan tujuan dari kegiatan ini adalah melakukan koordinasi untuk mengidentifikasi permasalahan-permasalahan dan kemiskinan yang ada di masing-masing Kabupaten/Kota.

Baca Juga: Harapan Plt Wali Kota Pasuruan saat Buka Kongres Asosiasi PSSI

“Tujuan pertemuan ini adalah untuk koordinasi, konsolidasi, sinkronisasi dan pengendalian program prioritas yaitu terkait penurunan dan kemiskinan ekstrem pada masing-masing Kabupaten/Kota,” ujarnya.

Selain itu, Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elistianto Dardak, dalam laporannya mengatakan angka prevelensi di Jawa Timur menurun dari angka sebelumnya 23,5 persen menjadi 19,2 persen.

“Sampai saat ini, sudah ada 17 Kabupaten/Kota yang angka prevelensinya ada di bawah 18 persen. Kita berharap angka prevelensi di Jawa Timur ini bisa terus turun,” kata Emil.

Baca Juga: Upacara Hari Ibu ke-96, Ketua GOW Kota Pasuruan Dukung Perempuan Berdaya untuk Indonesia Emas

Kemudian, terkait tingkat kemiskinan, pada kurun waktu 10 tahun terakhir presentase tingkat kemiskinan di Jawa Timur turun sebesar 2,59 persen.

“Indeks GNI yang digunakan untuk mengukur tingkat ketimpangan ekonomi masyarakat relatif membaik, pada September 2022 di Jawa Timur sebesar 0,365 turun 0,006 poin dibandingkan Maret 2022. Artinya menunjukkan terjadinya perbaikan pemerataan pengeluaran pada masyarakat Jawa Timur,” urai Emil.

Baca Juga: Ketua DPRD Pasuruan Support Penuh Persekabpas untuk Terus Menang di Liga Nusantara

Berdasarkan data yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan jumlah kemiskinan ekstrem di Jawa Timur mencapai 700.000 jiwa.

Lebih lanjut, Wagub Jatim menyampaikan bahwa penanganan penghapusan kemiskinan ekstrem harus menggunakan pendekatan yang sustainable atau pembangunan yang berkelanjutan dimana permasalahan kemiskinan ini menjadi fokus bersama.

“Selain dari bantuan sosial, kita juga harus memastikan bahwa hal ini harus ditangani oleh lintas sektor, bukan hanya dinas sosial. Artinya, Dinas Pekerjaan Umum harus berperan dalam memastikan terpenuhinya infrastruktur untuk mendorong kemajuan desa, termasuk intervensi lainnya seperti anak-anak yang lahir dari keluarga miskin ekstrem bisa menempuh pendidikan dan kesehatan tanpa terkendala dengan biaya” pungkasnya

Baca Juga: Peringatan Harkodia di Pasuruan, Pj Gubernur Jatim Tekankan Pilar Utama Pencegahan Korupsi

Turut hadir bersama Wakil Walikota dalam kegiatan ini, para Kepala OPD terkait, perwakilan Kemenag Kota , perwakilan TP PKK, serta perwakilan Camat dan Lurah Se Kota . (ard/par/mar)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Penuhi Air Bersih Warga, Pemdes Krandegan Sukseskan Program SPAM dari PUPR':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO