KOTA KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Kediri menggelar workshop bertajuk 'Tatalaksana dan Rujukan Balita Stunting' di salah satu hotel, Kamis (2/3/2023).
Dalam sambutannya, Kepala Dinas Kesehatan Kota Kediri dr Fauzan Adima menyampaikan workshop ini bertujuan memberikan wawasan terkait sistem rujukan dan tatalaksana kasus stunting kepada tenaga kesehatan.
Baca Juga: Potong Pita dan Teken Prasasti, Pj Wali Kota Kediri Resmikan Ruang VVIP Tegowangi RSUD Gambiran
Harapannya, prevalensi stunting di Kota Kediri dapat diturunkan. Mengingat, stunting merupakan permasalahan yang sampai saat ini menjadi fokus perhatian Pemerintah Indonesia.
“Pemerintah Indonesia sedang merencanakan generasi emas di tahun 2045 mendatang. Di masa itu, ditargetkan Indonesia sudah menjadi negara maju dan telah sejajar dengan negara adidaya,” ujar Fauzan.
Untuk mewujudkan hal tersebut, kata dia, diperlukan SDM yang unggul, berkualitas, dan memiliki karakter. Sehingga, generasi muda Indonesia nanti adalah benar-benar SDM yang sehat dan terbebas stunting.
Baca Juga: Gelar Seminar Peringati Hari AIDS Sedunia, Pemkot Kediri Rangkul Mahasiswa Jadi Peer Educator
Adapun prevalensi stunting Kota Kediri tahun 2022 mencapai sebesar 14,3%. Hal itu mengacu hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022. Sedangkan target penurunan stunting nasional tahun 2024 ialah 14%.
Dalam kesempatan itu, Fauzan juga menyampaikan Perpres Nomor 72 Tahun 2021 tentang langkah-langkah untuk mencegah dan menangani stunting. Antara lain dengan memenuhi kebutuhan gizi ibu dan bayi sejak 1.000 hari awal kehidupan.
Kkemudian menyediakan air bersih dan sanitasi yang layak dan menerapkan pola hidup sehat. Sanitasi yang layak dapat diwujudkan dengan keberadaan jamban yang terawat kebersihannya.
Baca Juga: Pemkot Kediri Selenggarakan Layanan Pemeriksaan untuk Seluruh Pegawai
“Untuk Kota Kediri sendiri, kita sudah menyusun program seperti pelayanan khusus anak stunting di rumah sakit yang tidak disamakan penanganannya dengan poli anak,” jelasnya.
Melalui workshop ini pula, ia mengimbau para pimpinan rumah sakit di Kota Kediri untuk segera menyediakan pelayanan khusus tersebut. Harapannya dengan adanya layanan itu, kasus stunting di Kota Kediri dapat segera turun sebagaimana target yang dicanangkan Wali Kota Kediri, yakni zero stunting atau 0% pada tahun 2024.
Sebagai informasi, kegiatan tersebut dihadiri seratus peserta dari kalangan tenaga medis rumah sakit dan puskesmas se-Kota Kediri.
Baca Juga: Program Pengentasan Stunting, Pj Wali Kota Kediri Serahkan Bantuan Cadangan Pangan Pemerintah
Turut dalam workshop tersebut, dr. Nur Aisyah Wijaya, Dokter Spesialis Anak RSUD Dr Soetomo Surabaya, sebagai narasumber yang memberikan materi mengenai pola pencegahan dan penanganan stunting. (uji/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News