SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Kasus pencurian yang dilakukan oleh anak-anak atau di bawah umur kian meningkat. Seperti yang diungkap oleh Polsek Karang Pilang baru-baru ini, yakni aksi pencurian uang di Madrasah Ibtidaiyah (MI) Kedurus III, Surabaya.
Pelaku pencurian tersebut adalah anak di bawah umur berinisial RP (17), warga Jalan Kedurus. Akibat pencurian itu, MI Kedurus III yang berlokasi di Gg Masjid 1 Kecamatan Karang Pilang, Surabaya, mengalami kerugian senilai Rp2.7 juta.
Baca Juga: Dampingi Kapolri dan Panglima TNI, Pj Adhy Tinjau Persiapan Natal 2024 di Gereja Bethany Surabaya
Terbongkarnya kasus tersebut setelah korban atau Kepala Sekolah MI Kedurus M. Abd. Afif (59) warga Jalan Brebek 3C Nomor 14, Kecamatan Waru, Sidoarjo, melaporkan insiden tersebut ke Polsek Karang Pilang berbekal rekaman CCTV di lokasi pencurian.
Kapolsek Karang Pilang Kompol A. Risky saat dikonfirmasi membenarkan pihaknya telah melakukan penangkapan kepada pelaku pencurian uang sekolah yang masih di bawah umur.
"Kasus tersebut lanjut karena korban tidak berkenan. Sang pelaku ini dibiarkan karena pelaku acap kali melakukan pencurian di tempat yang sama," ujarnya, Minggu (5/3/2023).
Baca Juga: Pengamanan Nataru, Polda Jatim Kerahkan Ribuan Personel di Operasi Lilin Semeru 2024
Berdasarkan pemeriksaan, pelaku RP ternyata merupakan mantan siswa di sekolah tersebut, sehingga hafal dengan letak barang berharga tersimpan.
Ia menjalankan aksinya dengan cara melompat pagar untuk masuk ke lokasi MI Kedurus. Setelah berada di dalam halaman, ia lantas menerobos lewat ventilasi dengan melepas kaca jendela ruang TU.
Setelah di dalam ruangan TU, RP kemudian memutuskan kabel CCTV terlebih dahulu agar tidak terekam kamera pengawas. Selanjutnya ia mengambil uang di brankas keuangan TU.
Baca Juga: PT KAI Daop 8 Surabaya Catat Ada 6 KA Favorit dengan Okupansi Tinggi di Libur Nataru 2025
Meski telah memutus kabel CCTV, tapi sebelumnya ia sudah terekam saat melintas dan akan melepas kabel CCTV yang terpasang.
“Pelaku terekam saat melintas di depan CCTV sebelum memutus koneksinya,” tambah Risky.
Keesokan harinya, petugas TU menemukan uang kas yang ada di dalam brankas telah hilang dan melaporkan kepada Kepala Sekolah M. Abd. Afif.
Baca Juga: Luncurkan Puspaga Setara di Peringatan Hari Ibu, Pj Gubernur Jatim : Wujudkan Kesetaraan Gender
“Korban atau kepala sekolah kerap kali mengalami kehilangan uang kas sehingga dengan tertangkapnya RP, maka dugaan dia adalah pelaku pencurian selama ini,” tutupnya. (rus/git)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News