
BOJONEGORO, BANGSAONLINE.com - Musim kemarau di beberapa kota/kabupaten di Jawa Timur diprediksi datang lebih awal, yakni pada dasarian I-III bulan April 2023, termasuk di wilayah Bojonegoro. Berdasarkan data dari BMKG, bahwa musim kemarau di Kabupaten Bojonegoro dimulai pada bulan April.
"21 kecamatan, yakni Kecamatan Balen, Baureno, Bojonegoro, Dander, Gayam, Kalitidu, Kanor, Kapas, Kasiman, Kedewan, Kepohbaru, Malo, Margomulyo, Ngambon, Ngasem, Ngraho, Padangan, Sekar, Sumberejo, Tambakrejo, dan Kecamatan Trucuk ini merupakan daerah yang tingkat kekeringannya tinggi," ujar Kepala Pelaksanaan BPBD Bojonegoro Ardhian Orianto, Jumat (17/3/23).
Baca Juga: Info BMKG Hari ini Minggu 23 Februari 2025: Cuaca Jatim Masih Hujan Lebat, Surabaya Jam Berapa?
Sementara beberapa wilayah di Kabupaten Bojonegoro baru akan memasuki musim kemarau pada dasarian I-III bulan Mei 2023. Yakni Kecamatan Bubulan, Gondang, Kedungadem, Sugihwaras, Sukosewu, dan Temayang.
Ardhian mengimbau masyarakat untuk tetap waspada di masa peralihan musim ini. Sebagaimana imbauan BMKG Jawa Timur, bahwa pada masa peralihan akan terjadi angin kencang dan hujan lebat dengan intenstitas singkat. Karena itu adalah salah satu tanda peralihan musim.
"Puncak musim kemarau diperkirakan pada bulan Agustus. Tahun ini musim kemarau datang lebih awal dengan sifat musim kemarau lebih panjang dan lebih kering," jelasnya.
Baca Juga: Cuaca Sumenep Hari ini Sabtu, 22 Februari 2025: Diperkirakan Berawan dengan Suhu 27-28 °C
Dia mengimbau kepada masyarakat yang biasanya bergantung pada sistem pengairan dengan air hujan untuk benar-benar memperhatikan pola tanam, sehingga tidak terjadi gagal panen atau kerugian karena kekurangan air.
"Juga waspada terhadap terjadinya kebakaran, mengingat pada musim kemarau semuanya mudah terbakar," ujar Ardhian menambahkan. (nur/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News