Didukung Infrastruktur yang Bagus, BKPPM Surabaya Targetkan Investasi Rp 4 Triliun

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Kondisi infrastruktur seperti jalan raya, ketersediaan air bersih dan listrik, menjadi salah satu faktor penting dalam mendongkrak pertumbuhan investasi di Kota Surabaya. Dengan kata lain, investasi di Surabaya yang terus bergerak naik dari tahun ke tahun, disebabkan karena kepuasan pengusaha dan investor terhadap kondisi infrastruktur di Kota Pahlawan.

Penegasan tersebut disampaikan Kepala Badan Koordinasi Pelayanan dan Penanaman Modal (BKPPM) Kota Surabaya, Eko Agus Supiadi di acara Media Gathering bertema “Kesiapan Infrastruktur Jalan di Surabaya dalam Mendongkrak Investasi” di ruang ATCS Lantai VI kantor Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya, Kamis (4/6/2015).

Baca Juga: One Voice SMPN 1 Surabaya Raih Juara Dua Kategori Bergengsi di SWCF 2024

Menurut Agus Eko Supiadi, ada banyak faktor yang berpengaruh terhadap investasi di sebuah kota. Selain situasi keamanan kota yang kondusif, relatif bebas dari banjir dan juga kondisi infrastruktur jalan yang memadai. Dikatakan Agus, Kota Surabaya telah memenuhi semua syarat itu sehingga menjadi jujugan bagi investor untuk menanamkan investasi. Itu yang membuat Surabaya kemudian layak disebut sebagai kota perdagangan dan jasa.

“Surabaya masih menjanjikan untuk investasi karena sarana dan prasarana yang tersedia tidak ada masalah. Bahkan, sekarang ini, beberapa jalan baru sudah dioperasikan seperti MERR. Dengan dibukanya akses jalan baru tentunya semakin membuka peluang investasi di Surabaya,” tegas Agus Eko.

Agus tidak menampik bila kondisi jalan-jalan Surabaya kini mulai padat kendaraan sehingga memicu kemacetan di beberapa ruas jalan. Namun, padatnya kendaraan yang berlalu lalang di jalanan Surabaya yang tentunya pengendaranya memiliki beragam kepentingan, juga bisa menjadi salah sat tolok ukur bahwa perekonomian di Surabaya tumbuh.

Baca Juga: SWCF 2024 Jadi Ajang Kenalkan Seni dan Budaya Surabaya ke Kancah Internasional

“Definisi investasi itu bukan hanya PNPM atau PMA. Siapapun orang yang menanamkan investasinya di kota tertentu, itu sudah disebut investasi. Surabaya punya banyak potensi nvestasi. Kita menargetkan nilai investasi tahun ini bisa di angka empat (4) triliun rupiah,” sambung mantan pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Surabaya ini.

Sementara Kepala Bidang Perancangan dan Pemanfaatan Dinas Bina Marga dan Pematusan (DBMP) Kota Surabaya, Ganjar Siswo Pramono mengatakan, salah satu tugas pokok dari DBMP adalah mendukung kelancaran investasi di Surabaya melalui penciptaan kondisi infrastruktur yang memadai. Diantaranya dengan memastikan kelancaran di simpul-simpul transportasi untuk memperkuat lancarnya alur distribusi barang dan jasa.

“Termasuk juga dengan membangun jalan-jalan baru seperti Frontage Road dan Jalur Lingkar Luar Timur (JLLT) dan Jalur Lingkar Luar Barat (JLLB) demi mendorong kenyamanan investasi,” ujar Ganjar.

Baca Juga: Pemkot Surabaya Raih UHC Award 2024, Anggarkan Rp500 Miliar per Tahun untuk Warga Berobat Gratis

Dikatakan Ganjar, untuk mengatasi kepadatan lalu lintas di beberapa jalan utama, dinasnya juga berupaya membuat jalan-jalan tembusan. Dengan adanya akses baru, kemacetan diharapkan akan terurai. “Kami mengoptimalkan jalan kampung dan juga perumahan sebagai jalan tembusan,” kata dia.

Upaya lainnya yang dilakukan oleh DBMP adalah menciptakan Surabaya bebas dari banjir. Misi ini telah cukup berhasil dilakukan. Faktanya, meski secara topografi, kondisi Surabaya merupakan kota pesisir sehingga sulit untuk bebas dari banjir, tetapi beberapa kawasan yang sebelumnya jadi langganan banjir, kini mulai terbebas. Kalaupun ada genangan, tapi periode waktunya nya tidak lama.

“Upaya yang kami lakukan diantaranya membangun rumah pompa di seluruh penjuru kota dan juga meningkatkan jumlah bozem. Untuk pembanguna pedestrian, tidak hanya berfungsi untuk pejalan kaki. Di bawahnya juga ada tampungan yang besar untuk drainase,” jelas Ganjar.

Baca Juga: Anak Anggota DPRD Surabaya Jadi Korban Jambret di Galaxy Mall

Sementara dosen arsitektur Universitas Kristen Petra, Benny Purbantanu menyoroti kesiapan Surabaya sebagai magnet investasi. Menurutnya, secara umum, kesiapan Surabaya tentang jalan, bisa dikatakan sudah siap. Benny mengapresiasi gagasan DBMP untuk menjadikan jalan-jalan tembusan sebagai alternative mengurai kemacetan. Namun, dia menegaskan bahwa jalan baru tidak sekadar dibangun. “Tetapi juga diperhatikan jalan tersebut membuat kemudahan bagi manusia dan barang dapat berpindah tempat dengan aman, murah, cepat dan nyaman,” tegasnya. (yul)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO