PASURUAN, BANGSAONLINE.com - Bantuan sosial (bansos) yang dikucurkan Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Pasuruan untuk korban banjir di Kecamatan Grati menjadi perbincangan. Pasalnya, rumor yang berkembang di kalangan staf kantor Kecamatan Grati, bantuan itu diduga tidak tepat sasaran.
Kabar yang berembus, bantuan berupa paket biskuit untuk korban banjir itu justru diberikan kepada tenaga harian lepas (THL) yang bekerja di kecamatan, dengan embel-embel THR dari camat.
Baca Juga: PMI Kabupaten Pasuruan Buka Layanan Dapur Umum untuk Masyarakat Terdampak Banjir
Choiril Muchlis, Ketua LSM Jimat (Jaringan Informasi Masyarakat) Pasuruan Raya, mengaku mendapat informasi itu dari sumber internal di Kantor Kecamatan Grati. Ia mengungkapkan, bahwa staf dinas sosial (dinsos) sudah turun ke Kantor Kecamatan Grati untuk mengecek kebenaran informasi tersebut.
Hasilnya, tidak ditemukan berita acara penerimaan paket bantuan dari dinsos. "Yang nerima (bantuan) juga tidak jelas, karena staf kecamatan tidak bisa menunjukkan bukti bukti yang ditanya oleh staf dinsos tersebut," terang Muchlis.
Padahal, menurutnya, untuk membuktikan sampai tidaknya bantuan itu sampai ke korban banjir sangat mudah.
Baca Juga: Antusias Siswa Rejoso Sambut Bantuan dari Khofifah Pascabanjir
"Tinggal kroscek antara data dari dinsos, berapa jumlah paket bantuan korban banjir se-wilayah Kecamatan Grati dengan fakta lapangan. Kemudian cek terkait jumlah bantuan yang telah terdistribusikan. Pihak Kecamatan harus punya data setiap penerima bantuan by name by address. Jika ada paket yang rusak harus ada berita acara," cetus Muchlis.
Ia juga berharap dinsos terbuka dengan hasil sidak yang didapat dari Kantor Kecamatan Grati. "Jangan sampai ditutup-tutupi data-data yang sebenarnya.
*Apalagi ada upaya melindungi, maka jika nanti terbukti bantuan korban banjir tersebut bermasalah, maka pihak dinsos dapat terseret juga," pungkas Muchlis.
Baca Juga: PT BKP Dilaporkan Soal Proyek Gedung BPBD Pasuruan, Lujeng: Lelang Sudah Sesuai Prosedur
Sementara itu, Camat Grati, M. Chilmi, membantah paket biskuit yang diberikan kepada THL itu berasal dari dinsos yang sejatinya untuk korban banjir. Menurutnya, paket biskuit adalah sisa yang ada di kantor kecamatan.
"Bukan, Mas. Ada sisa (biskuit) marie 6 bungkus,masa kedaluarsanya 19 Maret. Daripada rusak, saya suruh naruh di pos trantib yang jaga malam, mungkin bisa dikonsumsi sebelum rusak. Saya tidak mengeluarkan THR," ucap Chilmi. (par/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News