PASURUAN, BANGSAONLINE.com - Kepala Dinas Sosial Kabupaten Pasuruan, Suwito Adi, angkat bicara menyikapi polemik dugaan penyelewengan bantuan sosial (bansos) berupa biskuit untuk korban banjir, yang ternyata diberikan kepada tenaga harian lepas (THL) di Kecamatan Grati.
Saat dikonfirmasi BANGSAONLINE.com, ia berharap Camat Grati memberikan penjelasan sendiri kepada Bupati Pasuruan terkait polemik tersebut.
Baca Juga: Gertap Laporkan Kades ke Bawaslu, Diduga Ikut Kampanye dan Distribusikan APK Salah Satu Paslon
"Jadi, camat harus menjelaskan sendiri kepada bupati. Kalau yang menjelaskan saya, ntar khawatir salah," kata Suwito Adi kepada BANGSAONLINE.com.
Ia menjelaskan, bansos berupa biskuit untuk korban banjir di wilayah Kabupaten Pasuruan itu berasal dari Kementerian Sosial. Penyaluran bansos dilakukan melalui Dinas Sosial Kabupaten Pasuruan untuk wilayah Pasuruan Timur yang terdampak banjir.
Bantuan makanan siap saji itu kemudian diserahkan ke masing-masing kecamatan untuk didistribusikan kepada korban banjir.
Baca Juga: Lujeng Soroti Kredibilitas Lembaga Survei Pilkada 2024 di Kabupaten Pasuruan
"Berita acara penyerahan sebagai penanggungjawabnya camat. Usai serah terima, bansos tersebut disalurkan segera. Jika ditunda akan muncul polemik, seperti di Kecamatan Grati," kata Suwito Adi.
Sementara Ketua LSM Jimat (Jaringan Informasi Masyarakat) Pasuruan Raya, menilai pernyataan Camat Grati tak masuk akal. Sebab, camat justru menyerahkan biskuit tersebut kepada THL dengan alasan khawatir kedaluwarsa.
"Kenapa tidak segera dibagi (kepada korban banjir)? Padahal sudah 3 mingguan paket tersebut turun dari dinsos," cetusnya.
Baca Juga: Kinerja Buruk, Kepala Desa Kawisrejo Pasuruan Didesak Mundur
"Kedua, apakah secara aturan boleh diberikan pada staf kecamatan yang notabene tak punya hak. Yang harus diketahui, paket bansos tersebut sasarannya untuk masyarakat dampak bencana, dan masih banyak dari mereka yang belum kebagian," jelasnya.
"Kalo ini dianggap hal kecil, tapi semoga justru bisa jadi pintu masuk guna membedah penyelewengan dana-dana bencana lainnya yang lumayan besar," ujar Choiril Mukhlis. (ard/par/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News