BOJONEGORO, BANGSAONLINE.com – Sebanyak 46 kelompok ternak yang tersebar di 44 desa di 15 kecamatan di Bojonegoro menerima bantuan bergulir berupa kambing, domba, kelinci, bebek, dan ayam arab dari pemerintah provinsi jawa timur. Wakil Bupati (Wabup) Bojonegoro, Setyo Hartono, mengingatkan kepada para peternak yang menerima bantuan hibah ternak agar siap mempertanggungjawabkan pengelolaan ternaknya.
"Sebab, beberapa kali bantuan ternak telah disimpangkan dan akhirnya penerimanya diproses hukum," ujar Setyo Hartono, Senin (8/6/2015).
Baca Juga: DPRD Jatim: Warga Surabaya Berhak Dapat Bansos dan Hibah Provinsi
Terakhir, misalnya penyidik Kejaksaan Negeri (Kejari) Bojonegoro mengungkap dugaan penyimpangan bantuan sapi dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur kepada kelompok ternak di Kecamatan Trucuk, Bojonegoro. Ditengarai beberapa kelompok ternak menjual sapi bantuan tersebut. Ketika petugas dari Dinas Peternakan mengecek ke lokasi, kelompok ternak itu meminjam sapi dari tempat lain untuk mengelabui petugas.
Setyo Hartono tidak mau kasus itu terulang lagi. Oleh karena itu, ia meminta agar laporan bantuan ternak itu sesuai dengan jumlah ternak dan kondisi di lapangan. Ia sampaikan hal itu saat penyerahan bantuan ternak kepada kelompok ternak kemarin.
Sebanyak 46 kelompok di Bojonegoro itu menerima bantuan bergulir berupa kambing, domba, kelinci, bebek, dan ayam arab. Para penerima bantuan ini telah diusulkan melalui musyawarah perencanaan pembangunan mulai tingkat desa, kecamatan, dan kabupaten.
Baca Juga: Dukung Gerakan Jatim Bermasker, Pemprov Jatim Terima Bantuan 71 Ribu Masker
Setyo Hartono meminta kepada Dinas Peternakan dan Perikanan agar bantuan ternak yang diberikan itu tepat sasaran. Salah satunya kepada penerima bantuan unggas dan itik. Ia mencontohkan agar memilih lokasi yang dekat dengan air dan suasana tenang. Karena untuk entok maupun itik apabila di tempat yang berisik maka tingkat setres tinggi dan berdampak pada rendahnya produksi telur. Sedangkan untuk penerima bantuan domba maupun kambing, para penerima harus tahu bagaimana mengelola dan beternak yang baik sekaligus penanganan terhadap penyakit ternak. (nur/rvl)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News