SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Satreskrim Polres Pelabuhan Tanjung Perak bergerak cepat dalam mengungkap kematian Nurdiyana (ND usia 14 tahun), yang jenazahnya ditemukan di Gudang Peluru, Kenjeran, Minggu (7/5/2023) malam.
Polisi kini telah mengamankan Yopi dan Rehan, dua remaja yang masih duduk di bangku SMA untuk dimintai keterangan. Keduanya adalah teman dan mantan pacar Nurdiyana, yang diduga ada keterkaitan dengan meninggalnya korban.
Baca Juga: Polisi Bongkar Motif Janda Dibunuh Kekasih di Surabaya, Dipicu Surat Gadai Emas
Yopi dan Rehan kini masih dilakukan pemeriksaan di Polres Pelabuhan Tanjung Perak. Hal tersebut diutrakan oleh Kasatreskrim Polres Pelabuhan Tanjung Perak, AKP Arief Ryzki Wicaksana.
"Kami amankan dua orang terkait penemuan jenazah tersebut," kata Arief saat dikonfirmasi awak media, Selasa (9/5/2023).
Arief tak menjelaskan status kedua lelaki yang diamankan. Ia hanya memastikan, hal tersebut usai melakukan serangkaian pemeriksaan pada 5 saksi.
Baca Juga: Polisi Tetapkan Kekasih Lindawati Tersangka Pembunuhan Janda di Ngaglik Surabaya
"Yang 1 teman (Nurdiyana), yang 1 mantan pacar. Satu di antaranya ada yang pelajar, ada yang tidak, inisialnya R dan Y," ujarnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, bahwa korban Nurdiyana yang merupakan warga Jl. Kedungmangu Timur III/10A berkenalan dengan Yopi melalui media sosial. Keduanya kemudian menjalin hubungan kekasih. Keduanya lalu berkenalan dengan Rehan dan Aken.
Dari beberapa saksi yang telah diinterogasi, salah satu saksi bernama Aken mengungkapkan bahwa handphone korban sudah tidak aktif sejak tanggal 17 April 2023. Aken mengaku dirinya sempat divideo call oleh Yopi dan Rehan sedang bersama dengan ND di Gudang Peluru, Kenjeran.
Baca Juga: Korban Tewas, Begal Perempuan di Surabaya Hanya Dikenakan Pasal Curat, Pengacara Beberkan Alasannya
Nah, di sela-sela percakapan di video call, Yopi mengatakan kepada Aken bahwa dia akan melampiaskan sakit hatinya kepada ND. Hal tersebut sempat diceritakan oleh kakak korban Setiawan Adi kepada BANGSAONLINE.com.
"Aken mengakui pada hari itu dia ditelepon Yopi dan Rehan sedang berada di gudang peluru, dan selang 1 jam handphone adik saya off," ujarnya, kemarin.
Dari pemeriksaan kepada dua remaja, Arief enggan berkomentar saat ditanya tentang motif dugaan pembunuhan tersebut. Begitu juga saat ditanya keterlibatan orang lain selain dua remaja tersebut.
Baca Juga: Polisi Tunggu Hasil Autopsi Jasad Janda Dua Anak yang Tewas di Ngaglik Surabaya
Menurut Arief, hal itu nantinya akan disampaikan saat konferensi pers. "Dalam waktu dekat, nanti kami buka pas rilis. Untuk hasil autopsi masih belum ada, kami juga menunggu itu juga," tuturnya. (rus/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News