GRESIK, BANGSAONLINE.com - Komandan Kodim 0817 Gresik Letkol Inf Ahmad Saleh Rahanar geram dengan banyaknya laporan terkait oknum wartawan yang kerap datang ke desa-desa.
Oknum tersebut melakukan teror dan menakut-nakuti kepala desa (kades) dengan dalih adanya dugaan penyimpangan atau tindak korupsi program pembangunan di desa.
Baca Juga: Wartawan ini Heran dengan Sejumlah Kasus Besar yang Diduga Tak Dituntaskan Polres Gresik
Bahkan, mereka tak segan-segan memeras dengan meminta uang disertai ancaman. Oknum wartawan itu mengancam akan melaporkan kades ke pihak berwajib apabila tak memberikan uang sesuai nominal yang diminta.
Fenomena itu membuat beberapa kades di Kabupaten Gresik takut. Mereka bahkan enggan ngantor di balai desa. Sehingga, pelayanan publik dan program desa menjadi terganggu.
"Berawal adanya laporan kepala-kepala desa, akhirnya kami cek di lapangan. Ternyata benar adanya. Kepala desa resah. Setelah berkoordinasi dengan Pak Pangdam dan Danrem, kami intruksikan seluruh jajaran untuk turun membantu kepala desa," ucap dandim usai turun ke desa-desa, Rabu (24/5/2023).
Baca Juga: FGD KWG dan Dinkes: Sosialisasi UHC Harus Lebih Digencarkan
Dandim kemudian memerintahkan seluruh personel bintara pembina desa (babinsa) untuk lebih intens ke balai desa menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas). Khususnya, mengantisipasi oknum-oknum yang menyalahgunakan profesi wartawan untuk mengancam kades.
"Kalau terjadi hal demikian, segera diamankan dan diselesaikan. Dibawa ke rekan-rekan kepolisian," pintanya.
Menurutnya, ulah oknum tersebut dapat mengganggu percepatan program pembangunan dan ekonomi di desa.
Baca Juga: Jadi Narasumber di FGD Dinkes dan KWG, Mujid: Industri Salah Satu Penyebab Masyarakat Terkena ISPA
"Untuk itu, kita harus bantu agar pemerintah desa bisa bekerja dengan baik sesuai apa yang sudah diintruksikan oleh Bupati Gresik," terangnya.
Dandim mengimbau kepada seluruh kepala desa untuk tetap menjalankan tugasnya dengan baik dan tidak takut terhadap oknum-oknum wartawan ketika mereka datang ke kantor balai desa.
"Gak usah takut, tetap saja bekerja dengan baik, dan tetap ngantor," pintanya.
Baca Juga: Gandeng KWG, AKD Kecamatan Gresik Beri Edukasi Literasi Media kepada Perangkat
Dandim mengaku sudah menginstruksikan babinsa untuk pindah ngantor ke balai desa bila dibutuhkan untuk mencegah adanya oknum-oknum wartawan yang mengganggu tugas-tugas kepala desa.
"Kalau memang diperlukan, ngantor babinsa pindah ke balai desa," tutupnya. (hud/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News