KOTA KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Kantor Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman (DPKP) Kota Kediri didemo belasan aktivis yang tergabung dalam Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Aliansi Gabungan Kediri, Kamis (22/6/2023).
Mereka menuntut kejelasan atas izin perumahan yang diduga tidak sesuai peruntukan, sehingga diduga menyebabkan kebocoran pendapatan daerah. Dengan membawa banner dan sound sistem, mereka bergantian melakukan orasi.
Baca Juga: Respons Kapolres Kediri soal Penangkapan Anggota Terlibat Kasus Narkoba
Demo berhenti setelah pihak DPKP Kota Kediri mempersilakan perwakilan dari mereka masuk untuk menyampaikan aspirasinya.
"Kita menuntut keadilan dan kejelasan terkait perumahan yang tidak sesuai perizinannnya. Izinnya perumahan, tapi menjual kavlingan, menyalahi perda," kata Koordinator Aksi, Saiful Iskak.
Ia mengungkapkan telah menerima sejumlah aduan masyarakat terkait dugaan penyalahgunaan perizinan tersebut. Selain perizinan, ia juga mendapatkan aduan terkait potensi maladminstrasi perizinan sejumlah pengembang atau developer perumahan sekitar lima bulan lalu.
Baca Juga: Relawan Suket Teki Nusantara Kirim Bantuan untuk Korban Puting Beliung di Bujel Kediri
"Sekitar 5 bulan, terkait perizinan, potensi maladminstrasi perizinan yang tidak sesuai. Jual rumah (perumahan), kenapa juga hanya menjual kavling," ujarnya.
Saiful juga menyoroti atas kebocoran pendapatan dan penyelamatan pajak pendapatan daerah Kota Kediri. "Kita meminta selamatkan pajak pendapatan daerah," tuturnya.
Sementara itu, Plt Kepala DPKP Kota Kediri, Ferry Djatmiko, mengaku akan segera menyampaikan dugaan praktik tersebut kepada sekretaris daerah (sekda) dan wali kota. Pihaknya juga akan melakukan pengecekan dan penindakan sesuai aturan serta prosedur yang berlaku dan meminta data dugaan (maladministrasi) tersebut.
Baca Juga: Lupa Matikan Kompor, Rumah Warga di Badas Kediri Terbakar
"Selanjutnya akan kita jalankan peraturan sesuai prosedur. Terkait pendapatan yang diduga bocor bocor, akan kita tindak lanjuti," janjinya. (uji/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News