SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Pernah merasa relate dengan konten yang muncul di beranda media sosial kita? Atau muncul konten-konten yang kita suka saja walaupun kita tidak mengikutinya? Secara tidak sadar, kita sangat betah berlama-lama memainkan smartphone salah satunya dengan adanya media sosia. Seperti yang kita ketahui, media sosial merupakan hasil dari pemrograman yang di dalamnya terdapat algoritma untuk menjalankannya. Salah satu algoritma ini juga digunakan untuk menarik pengguna dengan menyuguhkan konten yang disuka.
Dilansir dari jurnal EMIK, jurnal ilmiah ilmu-ilmu sosial, filter bubble effect didefinisikan sebagai efek yang timbul akibat adanya algoritma media sosial secara umumnya. Algoritma ini bekerja dengan mengenali, mencatat dan menyusun pola aktivitas pengguna untuk mendefinisikan kecenderungan informasi atau konten apa yang disukai. Kemudian media sosial akan merekomendasikan hal serupa dengan kecenderungan secara terus menerus. Dikatakan sebagai gelembung, karena pengguna media sosial yang terkena efek ini ibarat menjadi terkurung oleh gelembung konten yang disukai pengguna. Tujuan dari algoritma ini agar pengguna merasa betah berada dalam ruang virtual media sosial. Karena sesuatu hal yang disukai cenderung menimbulkan efek ketagihan.
Baca Juga: Kedudukan Pers Sangat Tinggi dalam Undang-Undang, Wartawan Harus jaga Marwah Pers
Sedangkan efek lain yang hampir serupa disebut Echo Chamber. Echo Chamber merupakan suatu konsep algoritma yang membuat partisi-partisi virtual di media sosial. Partisi atau kelompok lebih kecil dibuat dengan mengumpulkan pengguna yang sudah terpengaruh filter bubble effect. Dengan kata lain Echo Chamber juga dapat dimaknai sebagai kelompok para pengguna yang memiliki kecenderungan konten yang sejenis. Istilah lain yang digunakan untuk menyatakan kesamaan tersebut McPherson menyebutnya sebagai fenomena homofili. Misalnya ada pengguna yang menyukai konten sepak bola, dengan efek ini mereka akan disuguhkan akun-akun yang relevan seperti akun FIFA, PSSI, atau klub-klub sepakbola.
Dengan demikian penting untuk memahami dari cara kerja media sosial agar dapat melakukan kontrol diri (mrc).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News