SAMPANG, BANGSAONLINE.com - Pascakejadian bocah berinisial RS (4) tewas tenggelam di Sampang Waterpark (SWP), sejumlah wartawan dilarang masuk untuk mengambil foto dengan dalih agar tidak mengganggu kenyamanan para pengunjung.
"Mohon maaf pihak manajemen tidak memperbolehkan wartawan masuk ke lokasi, alasannya agar kenyamanan pengunjung tidak terganggu," kata Humas SWP Joko Maulana, Sabtu (1/7/2023).
Baca Juga: Gabungan LSM Sampang Pertanyakan Hasil Audit Dana Desa 2020-2024 ke Inspektorat
Hanggara Pratama, salah satu wartawan yang datang ke lokasi merasa kecewa karena tidak diperbolehkan masuk untuk mengambil foto TKP bocah tenggelam dari Pamekasan kemarin.
"Tadi dari Humas sendiri memperbolehkan masuk, tidak lama kemudian Humas tidak memperbolehkan masuk karena permintaan dari Manajemen SWP," ujarnya.
Menurut dia, kedatangan para wartawan ke lokasi hanya untuk liputan dan memastikan posisi korban tenggelam. Sebab, kolam renang di SWP lumayan banyak.
Baca Juga: Proyek Irigasi P3-TGAI Desa Bringin Sampang Masuk Tahap Pengerjaan, Diduga Tak Sesuai Perencanaan
"Kalau rilis dari polsek itu kan korban ditemukan tenggelam, tepatnya di kolam renang anak, cuman posisi korban bergeser ke tengah, di mana kolam itu lebih dalam. Kami hanya ingin memastikan TKP-nya saja, namun tidak diperbolehkan," paparnya.
Berdasarkan pantauan BANGSAONLINE.com di lokasi, Sampang Waterpark tetap dibuka seperti biasanya meski kejadian kemarin telah menewaskan seorang bocah dari Pamekasan. Pengunjung wisata Sampang Waterpark terus berdatangan.
Wisata Sampang Waterpark berlokasi di Kelurahan Delpenang, Kecamatan/Kabupaten Sampang. Pascakejadian kemarin, petugas dari Polres Sampang telah melakukan olah TKP, tetapi TKP korban SWP tidak diperbolehkan untuk diambil gambar. (tam/mar)
Baca Juga: Polda Jatim Kembali Periksa 12 Saksi Kasus Dugaan Korupsi Proyek Lapen Sampang
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News