SAMPANG, BANGSAONLINE.com - Tenggelamnya bocah berinisial RS (4) dari Pamekasan di Sampang Waterpark (SWP) bukan kelalaian dari petugas setempat. Humas SWP, Joko Maulana, memastikan hal tersebut.
"Korban yang kemarin itu bukan kelalaian dari petugas SWP, melainkan dari keluarga korban sendiri," ucapnya, Sabtu (1/7/2023).
Baca Juga: Mayat Tanpa Identitas di Sampang Tak Diautopsi Sebelum Dimakamkan, ini Penjelasan Rumah Sakit
Menurut dia, petugas Sampang Waterpark sebelumnya sempat mengimbau kepada para pengunjung untuk segera meninggalkan tempat wisata karena sudah menunjukkan jam pengunjung ditutup.
"SWP ini dibuka dari pukul 07.30-16.00 Wib, tetapi mungkin kemarin karen hari libur dan pengunjung membludak maka imbauan itu dihiraukan," ujarnya.
Bahkan, kata Joko, keluarga korban sempat ditegur oleh petugas SWP karena korban berada di area terlarang. Tetapi teguran justru dibantah oleh keluarga korban karena sudah membayar tiket.
Baca Juga: Si Jago Merah Lalap Kandang Ayam di Omben Sampang
"Bukan cuma himbauan saja yang dihiraukan ditegur pun keluarga korban membantah karena sudah bayar," ungkapnya.
Ia menambahkan, tenggelamnya bocah berusia 4tahun pada saat itu disebabkan karena rombongan keluarga korban tidak memperhatikan korban, Para keluarga korban sibuk berselvi-selvi.
"Kejadian kemarin itu SWP ini sudah ditutup dan keluarga dari korban kurang memperhatikan korban," tuturnya.
Baca Juga: PKL di Sampang Menjerit, Elpiji 3 Kg Tembus Rp20 Ribu
Ditanya soal apakah di area kolam renang SWP disediakan bacaan larangan dan bacaan buka tutup kolam renang, Joko menjawab tidak ada karena sudah diberitahu sejak diresmikan.
"Sejak SWP ini diresmikan pastinya para pengunjung tahu jam buka tutup wisata ini," pungkasnya. (tam/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News