GRESIK, BANGSAONLINE.com - Desa Wedani, Kecamatan Cerme, Kabupaten Gresik terpilih menjadi desa percontohan program Kerja Keras Bebas Cemas (KKBC) Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan.
Melalui program KKBC, Desa Wedani akan mewakili wilayah Jawa Timur. Hal ini ditandai dengan launching serentak di 11 wilayah di seluruh Indonesia, melalui zoom bersama Dirut BPJS Ketenagakerjaan, Anggoro Eko Cahyo di Kantor Pusat, Kamis (6/7/2023).
Baca Juga: Tim Pemenangan Paslon Yani-Alif Siapkan Kuasa Hukum Hadapi Gugatan Pilkada Gresik di MK
Kepala Disnaker (dinas tenaga kerja) Gresik, Andhy Hendro Wijaya menyampaikan, untuk menambah angka pekerja rentan terlindungi program BPJS Ketenagakerjaan. Disnaker Gresik akan mendorong perusahaan-perusahaan di Gresik untuk menyalurkan CSR-nya buat perlindungan pekerja rentan.
"Harapannya, semakin banyak pekerja rentan di Gresik terlindungi program BPJS Ketenagakerjaan," kata Andhy.
Kepala BPJS Ketenagakerjaan Gresik, Bunyamin Najmi menjelaskan, launching Kampanye KKBC ini diharap mampu menambah jumlah kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan. Terutama bagi segmen peserta BPU (bukan penerima upah) dan yang berada di desa-desa.
Baca Juga: Bantu Padamkan Kebakaran Smelter, Presdir Freeport Indonesia Apresiasi Damkar Gresik dan Surabaya
Sektor BPU, yang sebagian besar berada di ekosistem desa, menjadi fokus BPJS Ketenagakerjaan saat ini. Dengan iuran mulai dari Rp16.800 perbulan, para pekerja BPU akan mendapatkan perlindungan program jaminan kecelakaan kerja (JKK) dan jaminan kematian (JKM).
Deputi Direktur Wilayah BPJS Ketenagakerjaan Jawa Timur, Hadi Purnomo, menjelaskan manfaat yang didapat dari iuran tersebut. Di antaranya, perawatan tanpa batas biaya, santunan kematian karena kecelakaan kerja, hingga santunan cacat total tetap.
Pekerja BPU juga bisa mengikuti program jaminan hari tua (JHT) dengan menambah iuran minimal Rp20.000, perbulan, sehingga menjadi Rp36.800, perbulan.
Baca Juga: Harapan Bupati Gresik di Musrenbang CSR 2025
"Program JHT ini sifatnya tabungan, dan manfaatnya untuk persiapan hari tua sejahtera. Sehingga meski sudah tidak bekerja dapat tetap hidup dengan layak," tutur Hadi.
Hal senada juga disampaikan Kepala Dinas PMD Gresik, Abu Hassan. Ia menyatakan sebanyak 330 desa se-Kabupaten Gresik masing-masing telah mendaftarkan 100 pekerja rentan ke BPJS Ketenagakerjaan. Ia mengaku Bupati Gresik beserta seluruh jajaran Pemkab Gresik sangat mendukung program tersebut.
Desa Wedani dikenal sebagai sentra industri rumahan kain tenun. Di desa ini memiliki banyak pekerja sektor informal atau BPU. Kepala Desa Wedani, Hadi Sanjaya, menjelaskan hasil produksi kain tenun desa ini sudah go internasional.
Baca Juga: JKN Jadi Andalan Keluarga Mahasiswi dari Kandat untuk Atasi Masalah Kesehatan
Namun, mayoritas pekerja belum memahami pentingnya perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan.
Untuk itu, desa yang berjuluk "Desa Devisa" ini ditunjuk BPJS Ketenagakerjaan menjadi desa percontohan program KKBC.
"Kami berterima kasih kepada BPJS Ketenagakerjaan dan Pemkab Gresik yang telah menunjuk Desa Wedani sebagai desa percontohan program KKBC di wilayah Jawa Timur," pungkasHadi, Jumat (7/7/2023). (hud/man)
Baca Juga: Warga Kandat ini Bersyukur Jadi Peserta JKN, Semua Anggota Keluarganya Dimudahkan dalam Berobat
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News