KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana terus berupaya menekan angka stunting di Bumi Panjalu. Hal itu dilakukan melalui program Kolega, kolam lele keluarga.
Bupati yang karib disapa Dhito ini mendorong masyarakat Kabupaten Kediri untuk banyak mengonsumsi lele guna mencegah stunting.
Baca Juga: Hanindhito Himawan Pramana Pulangkan 14 Arca ke Kabupaten Kediri
"Kita genjot melalui dinas perikanan dengan program kolega, kolam lele keluarga," katanya, Kamis (6/7/2023).
Ia mengugkapkan, Kabupaten Kediri mempunyai produksi lele yang melimpah. Tahun 2022 saja produksi lele di Kabupaten Kediri mencapai 16.310,1 ton, meningkat dibanding tahun sebelumnya di angka 16.279,8 ton.
Melalui program kolega ini, tiap wilayah posyandu disediakan rata-rata 10 kolam lele bagi masyarakat. Sehingga, warga lebih mudah untuk mendapatkan ikan berkumis itu.
Baca Juga: Bupati Kediri Kirim Tim Lintas OPD Dampingi Korban Selamat Percobaan Bunuh Diri di Ngancar
Dengan kemudahan masyarakat mendapatkan lele, diharapkan masyarakat bisa memenuhi gizinya guna mencegah stunting.
Selain ikan segar, bupati yang merupakan Putra Menseskab Pramono itu juga mendorong masyarakat membuat diversifikasi atau aneka produk lele. Harapannya, anak-anak bisa lebih tertarik mengonsumsi ikan lele.
"Kalau jual lele, jangan lele (segarnya) saja yang dijual, (tapi) olahannya," katanya.
Baca Juga: ZIS Baznas Meningkat Hampir 70 Persen, Bupati Kediri Launching Program Beasiswa SKSS
Senada dengan Dhito, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa juga mendorong organisasi perangkat daerah (OPD) di wilayahnya untuk melakukan hilirisasi.
Menurutnya, hilirisasi ini bisa dilakukan dengan membuat pengembangan lele yang ramah dikonsumsi untuk anak-anak.
"Hilirisasi lele sebetulnya sudah dilakukan di banyak tempat yang itu sangat friendly untuk dikonsumsi bagi anak-anak," katanya.
Baca Juga: Bupati Kediri Dirikan Rumah Kemasan untuk Pelaku UMKM
Pihaknya juga menyebutkan, dengan perkembangan teknologi saat ini, diversifikasi lele bisa dibuat dengan jangka waktu yang lebih panjang.
"Bisa 8 bulan tanpa bahan pengawet nah ini yang harus terus dikembangkan," katanya. (uji/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News