SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Penyakit antraks merupakan penyakit bakterial yang bersifat menular akut pada manusia dan hewan. Antraks dapat ditularkan melalui daging. Maka dari itu penting untuk menghindari daging dari hewan yang terinfeksi antraks.
Syamsul Ma'arif selaku Direktur Kesehatan Masyarakat Veteriner Kementerian Pertanian (Kementan) RI mengatakan bahwa daging hewan yang positif antraks tidak boleh dikonsumsi walaupun telah dimasak secara matang.
Baca Juga: Harga Emas Antam Hari Ini 26 November 2024
"Begitu ada hewan mati kena antraks dibuka, itu bakterinya langsung membuat spora yang tahan bertahun-tahun dengan suhu berapapun. Kalau direbus aman nggak? Tidak aman dan bisa berbahaya," tutur Syamsul dalam konferensi pers secara daring, Kamis (6/7/2023).
Daging sapi yang terkena antraks akan langsung membentuk spora ketika mengalami perubahan iklim atau lingkungan. Hal itu terjadi saat daging tersebut dibuka dari dalam tubuh sapi yang positif antraks.
Spora tersebut akan bekerja menjaga bakteri antraks agar tetap bertahan hidup dari perubahan yang terjadi, baik secara fisik maupun kimiawi.
Baca Juga: Bolehkah Mengonsumsi Air Kunyit Setiap Hari? Simak Penjelasannya
Daging hewan yang positif antraks sangat berbahaya meskipun tidak dikonsumsi. Kontak yang paling berbahaya ialah melalui hirupan spora. Spora begitu dihirup, dalam waktu 24 jam saja seseorang akan mengalami kematian.
Seseorang yang mengonsumsi daging berbakteri antraks akan menunjukkan gejala seperti muntah-muntah berdarah atau diare berdarah.
Penularan terbesar penyakit antraks terjadi melalui kontak fisik yakni kulit. Tercatat sebanyak 95 persen kasus antraks pada manusiia dalam bentuk kontak fisik melalui kulit. Infeksi antraks melalui kulit ini langsung sampai ke otak sehingga menyebabkan meningitis.
Baca Juga: Apakah Jus Tomat Bisa Menurunkan Kadar Gula Darah? Ini Faktanya
(ans)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News