BANGKALAN, BANGSAONLINE.com - Puluhan truk penuh sampah terparkir di halaman Kantor Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Bangkalan. Sedikitnya, ada 14 truk sampah terpaksa mangkir karena ditolak dari 3 lokasi tempat pembuangan, termasuk tempat pembuangan akhir (TPA) sementara dan 2 pembuangan alternatif.
Salah satu pelanggan TPS3R dari Kecamatan Bangkalan yang enggan disebutkan namanya mengaku sudah 3 hari sampah di rumahnya tidak diambil oleh petugas. Usut punya usut, penyebabnya karena truk sampah tidak beroperasi karena ditolak dari 3 lokasi pembuangan.
Baca Juga: Mahasiswa Hingga Rektor UTM Unjuk Rasa, Desak Polres Bangkalan Hukum Mati Pelaku Pembakar Mahasiswi
"Sudah 3 hari sudah tidak diambil, jadi dirumah sampah menumpuk. Setelah ditanya ke petugasnya, ternyata memang ada kendala, truk sampah tidak bisa beroperasi mengirim sampah ke pembuangan akhir. Di TPA sementara Bunajih ditolak warga, Kecamatan Blega dan Sepulu juga ditolak. Jadi menumpuk di TPS dan di dinas," ungkapnya, Selasa (11/7/2023).
Berdasarkan pantauan BANGSAONLINE.com, tampak puluhan truk dan bak sampah penuhi halaman kantor DLH Bangkalan. Bahkan, tampak 2 truk terparkir di pinggir jalan.
Menurut informasi dari petugas yang berada di lokasi, ia menyatakan tumpukan sampah sudah berlangsung 3 hari.
Baca Juga: Dewan hingga Akademisi Desak Polisi Jerat Pembunuh Mahasiswi di Bangkalan dengan Hukuman Mati
"Sudah 3 hari mas, tidak bisa dikirim ke pembuangan," ujarnya sembari memindahkan sampah dari gerobak pada truk.
Sementara itu, Kepala DLH Bangkalan, Anang Yulianto, membantah sudah 3 hari sampah hanya ditumpuk di halaman kantornya. Mantan Camat Arosbaya itu mengaku memang terjadi kendala pengangkatan sampah ke pembuangan akhir.
"Baru kemarin itu, tidak sampai 3 hari. Memang betul ada kendala untuk pembuangannya, kami masih mencari solusi, semoga secepatnya bisa segera menemukan solusinya," ucapnya saat dikonfirmasi.
Baca Juga: UTM Kawal Kasus Pembunuhan Sadis Mahasiswi Fakultas Pertanian
Menurut dia, kendala yang terjadi bukan karena penolakan seperti informasi yang beredar. Sampah tidak bisa dikirim ke TPA sementara di Bunajih, karena sudah overload.
"Kami sudah mencari solusi ke wilayah Gunung Gigir Kecamatan Blega, namun tidak diperkenankan oleh warga sekitar. Setelah itu kami mencoba ke Desa Bangsereh Kecamatan Sepulu, juga tidak diperkenankan. Kami masih mencari solusinya," pungkasnya. (fat/uzi/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News