GRESIK, BANGSAONLINE.com - Menparekraf RI, Sandiaga Salahudin Uno menyebut di Gresik banyak potensi ekonomi kreatif yang bisa dikembangkan.
Hal ini diungkapkan oleh Sandiaga saat ngobrol pintar (ngopi) bareng dengan Bupati Gresik, Fandi Akhmad Yani, bersama Forkopimda, di Gedung Wahana Ekspresi Poesponegoro (WEP), Minggu (30/7/2023), malam.
Baca Juga: Banggar DPRD Gresik Pastikan Target PAD 2024 Senilai Rp1,597 Triliun Tak Tercapai
Sandiaga Uno mengapresiasi keseriusan Bupati Fandi Akhmad Yani dalam meningkatkan dan mengembangkan ekonomi kreatif.
"Salah satunya pembuatan film dokumenter berisikan Gresik. Ini sangat menarik. Kabupaten Gresik dari sejarah lampau merupakan salah satu penopang perekonomian Indonesia," ucapnya.
Sandiaga menyebutkan, saat ini Indonesia menjadi negara dengan kontribusi tertinggi ketiga industri kreatif dunia. Sebelumnya, ada industri perfilman Hollywood yang dimiliki Amerika dan Korea dengan industri musik K-Pop.
Baca Juga: Di Ponpes Tanbihul Ghofilin, Plt Bupati Gresik Sosialisasikan Cegah Kekerasan Perempuan dan Anak
"Kita harus bangga karena Indonesia berada di posisi ketiga. Jika Korea memiliki Drakor, Indonesia memiliki Drahor (Drama Horor) yang ditakuti dunia dengan setan dan kostum yang berbeda di setiap daerahnya," candanya.
Disampaikan Sandiaga, banyak sekali pekerjaan rumah yang harus dituntaskan. Masih banyak masyarakat kesulitan ekonomi, biaya kesehatan, kenaikan harga barang, biaya sekolah hingga sulitnya memperoleh pekerjaan.
"Tahun 2024 saya harus lebih cepat, lebih cepat memastikan stabilnya dan terjangkaunya bahan pokok, biaya kesehatan dan biaya lainnya yang menjadi impian masyarakat," tuturnya.
Baca Juga: Pendukung Kotak Kosong di Gresik Soroti Rendahnya PAD 2024
Lebih jauh Sandiaga menyatakan, Gresik memiliki banyak potensi ekonomi kreatif apabila dikembangkan. Menparekraf RI berharap kegiatan ke depan, seperti kehadiran Haul Ulama Internasional, Habib Umar Bin Assegaf harus bisa dijadikan potensi dan meningkatkan ekonomi kreatif di Gresik.
"Saya berpesan, mari kembangkan industri Ekraf di Gresik dengan 3G. Gerak cepat, Geber bersama, dan Garap semua potensi untuk ciptakan lapangan pekerjaan," pesannya.
Sementara itu, Bupati Fandi Akhmad Yani menyatakan, adanya Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), dan bonus demografi di Gresik sekitar 60% didominasi kaum muda.
Baca Juga: Satpol PP Gresik Gagalkan Pengiriman Miras asal Bali ke Pulau Bawean
"Anak muda Gresik tidak boleh putus sekolah. Ini untuk menjawab tantangan KEK dan teknologi ke depan," katanya.
Menurut bupati, Menparekraf RI merupakan sosok menteri inspirasi anak muda. Bupati Gresik mengajak untuk belajar dan ngaji ekonomi kreatif bersama Menparekraf karena tidak ada kesuksesan tanpa guru terbaik.
Dikatakan bupati, komunitas milenial Gresik sudah mampu menghasilkan karya dan inovasinya. Salah satunya, telah berhasil menghasilkan film dokumenter. Ini akan menjadi contoh kaum milenial lain di Tanah Air.
Baca Juga: Di Pasar Baru Gresik, Khofifah Panen Dukungan dan Gelar Cek Kesehatan Gratis
"Banyak potensi ekonomi kreatif yang harus terus digali dan dikembangkan oleh kaum milenial. Karena ini sangat berpengaruh terhadap perekonomian di Indonesia, khususnya di Kabupaten Gresik," tutupnya.
Sementara itu, Cak Rian selaku Ketua Gerakan Ekonomi Kreatif Nasional (Gekrafs) Jawa Timur menyampaikan, acara ini digelar Gekrafs Jawa Timur kolaborasi dengan Pemerintah Kabupaten Gresik. Kegiatan ini harus berpengaruh pada sektor ekonomi Gresik.
"Melihat letak geografis Kabupaten Gresik sangat memberikan kontribusi perekonomian di Jawa Timur dari potensi ekonomi kreatif," katanya.
Baca Juga: Plt Bupati Gresik Teken Serah Terima Pengelolaan Sementara Stadion Gelora Joko Samudro
Sebelum acara dimulai, Menparekraf didampingi Bupati Gresik dan Ketua Gekrafs Jatim berkesempatan meninjau produk ekonomi kreatif Gresik ke sejumlah stand, dan disuguhkan dengan Tari Damar Kurung.
Hadir juga, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur Hudiono, Sekretaris Daerah Gresik, Achmad Washil Miftahul Rachman, Direktur SDM Ekraf Fahmy Akmal, Direktur Kuliner, Kriya, Desain dan Fesyen Yuke Sri Rahayu, Kepala Disparekrafbudpora Gresik, Saifudin Ghozali, Pengurus DPW dan DPC Gekrafs Jatim, HIPMI, KADIN dan APINDO Gresik. (hud/git)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News