5 Tempat Wisata Sejarah di Surabaya yang Cocok Dikunjungi saat HUT ke-78 Republik Indonesia

5 Tempat Wisata Sejarah di Surabaya yang Cocok Dikunjungi saat HUT ke-78 Republik Indonesia Museum WR Soepratman. Foto: tiketwisata.surabaya.go.id

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Peringatan Hari Ulang Tahun ke-78 Republik Indonesia tinggal hitungan jari saja.

Berbagai tradisi digelar untuk memeriahkan perayaan HUT RI, seperti upacara bendera, menghias kampung, hingga aneka lomba khas 17 Agustus.

Baca Juga: Pj Gubernur Jatim Maknai Hari Pahlawan Sebagai Momentum Implementasi Sifat Dan Nilai Kepahlawanan

Selain kegiatan di atas, mengunjungi destinasi wisata sejarah dapat menjadi aktivitas lain pada 17 Agustus. Dengan mendatangi tempat wisata sejarah, kita dapat mengenang dan menghormati jasa para pahlawan dalam menggapai kemerdekaan.

Dirangkum dari berbagai sumber, berikut 5 wisata sejarah di Surabaya yang cocok dikunjungi saat HUT ke-78 RI.

1.

Baca Juga: Hari Santri Nasional 2024, PCNU Gelar Drama Kolosal Resolusi Jihad di Tugu Pahlawan Surabaya

menjadi salah satu ikon Surabaya yang paling populer.

dibangun pada 10 November 1951 dan diresmikan oleh Presiden pertama Republik Indonesia Ir. Soekarno pada 10 November 1952 .

Tujuan didirikan monumen ini untuk mengenang sejarah para pejuang kemerdekaan bangsa Indonesia dalam pertempuran 10 November 1945 di Surabaya.

Baca Juga: Peringati Hari Santri 2024, PCNU Surabaya Adakan Lomba dan Pengobatan Gratis di Tugu Pahlawan

Sementara pada 10 November 1991 mulai dibangun Museum Sepuluh November dengan luas 1366 meter persegi di bawah permukaan tanah dengan kedalaman 7 meter. Lokasi Museum Sepuluh November sendiri terletak di areal Kompleks .

2. Museum WR Soepratman

Bangunan museum di Jalan Mangga 21, Tambaksari, Surabaya ini awalnya adalah rumah milik kakak pertama WR Soepratman.

Baca Juga: Tugu Pahlawan Jadi Saksi Bisu Peringatan Puncak Hari Pengayoman ke-79 di Jatim

W.R. Soepratman mendiami rumah tersebut pada 1937, hingga akhirnya meninggal dunia pada 17 Agustus 1938.

Di sini pengunjung dapat melihat benda-benda bersejarah, diantaranya foto-foto, pakaian, alat musik biola, serta guntingan koran tentang WR Soepratman.

Yang paling ikonik dari tempat bersejarah di Surabaya ini adalah keberadaan Patung WR Soepratman yang berpose memainkan biola di depan museum.

Baca Juga: 5 Rekomendasi Oleh-Oleh Legend Khas Surabaya yang Wajib Dibawa Pulang saat Mudik Lebaran

Museum WR Soepratman diresmikan pada 28 Oktober 2003 oleh Menteri Negara Kebudayaan dan Pariwisata I Gede Ardika.

3.

baru dibuka pada 3 Mei 2025 dan berlokasi di Lantai Dasar Gedung Siola, sebuah bangunan di Surabaya.

Baca Juga: Membangun Kawasan Wisata Kampung Peneleh, Dapur Kebangsaan Indonesia di Surabaya

Dulunya, tempat bersejarah ini bernama White Laidlaw yang merupakan perusahaan tekstil asal Inggris. Gedung ini juga pernah menjadi tempat pertahanan melawan sekutu di masa kolonial.

memiliki kurang lebih 1.000 koleksi bersejarah yang berkaitan dengan perjalanan Surabaya.

Koleksi Museum yang terletak di Kecamatan Genteng ini antara lain arsip kependudukan sejak 1837, baju seragam dinas pemadam kebakaran zaman Belanda, hingga alat transportasi seperti dua becak yang berwarna putih dan biru.

Baca Juga: Pimpin Upacara Hari Pahlawan, Gubernur Khofifah Tekankan Peran Penting Pahlawan Ekonomi Nasional

4. Jembatan Merah

Jembatan Merah merupakan salah satu ikon penting dan bersejarah di Surabaya. Sebagaimana , jembatan yang melintas di atas sungai Kalimas itu menyimpan memori pertempuran 10 November 1945 di era kolonial.

Jembatan Merah yang berada di Kecamatan Pabean Cantikan bahkan dapat dibilang sebagai "saksi" sejarah perkembangan Surabaya tempo dulu. 

Baca Juga: Cihuy! Dispora Jatim Kembali Gelar GJP Mojosuro, Apa Itu?

Kini kawasan Jembatan Merah menjadi salah satu warisan bersejarah yang sering dikunjungi wisatawan.

5. Museum Dr. Soetomo

Gedung Nasional Indonesia (GNI) mulai dibangun pada 11 Juli 1930 yang awalnya dimanfaatkan sebagai tempat pertemuan para tokoh perintis kemerdekaan dalam menyusun strategi dan taktik dalam mencapai kemerdekaan Indonesia. 

Pada 2017 salah satu bangunan di dalam komplek GNI difungsikan untuk Museum Dr. Soetomo, yang berisi riwayat hidup Dr. Soetomo. Di dalam museum yang terletak di Jalan Bubutan 85-87 ini dapat dijumpai lebih dari 300 koleksi berupa alat-alat kesehatan dan foto-foto. (git)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO