GRESIK, BANGSAONLINE.com - Wakil Ketua DPRD Gresik, Ahmad Nurhamim menyatakan, badan anggaran (Banggar), dan tim anggaran pemerintah daerah (TAPD) Gresik sepakat mengurangi pembiayaan program bantuan keuangan (BK) bupati, dan pokok pikiran (Pokir) DPRD untuk menekan defisit (berkurang) belanja pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2023.
Pengurangannya cukup besar. Mencapai hingga 50 persen.
Baca Juga: Hadiri Haul Bungah, Plt Bupati Gresik Ingatkan Agar Tak Ada Perebutan Kekuasaan
"Kami kurang beban belanja untuk program BK dan Pokir sampai 50 persen," tegas Ahmad Nurhamim kepada BANGSAONLINE.com, Selasa (14/8/2023).
Menurut Anha, begitu sapaan akrabnya, pada APBD 2023, anggaran untuk pembiayaan BK dan Pokir mencapai Rp400 miliar dari kekuatan fiskal belanja yang diproyeksikan sebesar Rp3,9 triliun.
Pasca APBD Gresik 2023 diproyeksikan mengalami defisit hingga Rp700 miliar lebih, Banggar DPRD dan TAPD Gresik melakukan sejumlah simulasi untuk menekan angka defisit agar tak terlalu gemuk.
Baca Juga: Banggar DPRD Gresik Pastikan Target PAD 2024 Senilai Rp1,597 Triliun Tak Tercapai
Makanya, kata Anha, sejumlah beban pembiayaan untuk menopang sejumlah program dikurangi atau dilakukan efisiensi. Antara lain, pembiayaan untuk belanja program BK dan Pokir.
"Total Rp400 miliar kesemuanya (BK dan Pokir) yang sedang kami simulasikan untuk disesuaikan hingga 50 persen," beber Ketua DPD Golkar Gresik ini.
Lebih jauh Anha menyatakan bahwa, program BK dan Pokir untuk mendukung sejumlah program Pemkab Gresik pada 2023.
Baca Juga: Di Ponpes Tanbihul Ghofilin, Plt Bupati Gresik Sosialisasikan Cegah Kekerasan Perempuan dan Anak
Program dimaksud antara lain diperuntukkan untuk bantuan atau hibah pembangunan infrastruktur, seperti jalan lingkungan, jalan desa, saluran irigasi, bedah rumah, sekolah, usaha mikro kecil dan menengah, tempat ibadah dan lainnya.
"Kami sesuaikan sesuai dengan kemampuan fiskal belanja APBD untuk pengurangan BK dan Pokir. Yang urgent kami pertahankan dan dahulukan," terang caleg incumbent DPRD Gresik dapil Gresik 1 (Kebomas dan Gresik).
Anha berharap, tahun depan (APBD 2024), penundaan sejumlah program lantaran terkendala minimnya fiskal pembiayaan 2023, bisa dilanjutkan.
Baca Juga: Pendukung Kotak Kosong di Gresik Soroti Rendahnya PAD 2024
"Mudah-mudahan bisa kita tutup (laksanakan) di 2024," pungkasnya. (hud/git)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News