SAMPANG, BANGSAONLINE.com - Kericuhan lomba sepak bola yang digelar Karang Taruna Desa Daleman, Kecamatan Kedungdung, Sampang, tampaknya berbuntut panjang. Sebab, Matjari selaku sekretaris desa (Sekdes) setempat yang terlibat dalam peristiwa itu menantang carok ke keluarga korban untuk menyelesaikan masalah.
Agus selaku korban membenarkan hal tersebut. Ia mengatakan bahwa pejabat pemerintah desa itu mengutarakannya (carok) saat cekcok dan dilerai warga beserta suporter.
Baca Juga: Pj. Gubernur Jatim Serahkan SK Perpanjangan Jabatan Pj. Bupati Sampang
"Tadi saat dilerai warga dan suporter, terdengar kata-kata menantang carok dengan keluarga saya," ujarnya kepada BANGSAONLINE.com, Jumat (18/8/2023).
Menurut dia, perbuatan dari Sekdes Daleman di luar batas. Sebab, selain dia sebagai pamong di pemerintahan desa justru ikut-ikutan dalam perlombaan, dan bukan bagian dari panitia kegiatan.
"Kalau bicara sebagai Sekdes tidak pantas memukul warganya sendiri, apalagi dia bukan sebagai panitia lomba," ungkapnya.
Baca Juga: Mayat Tanpa Identitas di Sampang Tak Diautopsi Sebelum Dimakamkan, ini Penjelasan Rumah Sakit
Agus sangat menyayangkan perbuatan dari Matjari. Bahkan dirinya merasa dirugikan dari segala posisi.
"Dia sebagai Sekdes digaji dari masyarakat, sedangkan dia memukul warganya kan ini tidak masuk akal. Apalagi saya mengalami luka," ucapnya.
Akibat dari pemukulan itu, keluarga korban tengah melakukan musyawarah dan tidak terima dengan tantangan dari Sekdes Daleman.
Baca Juga: Pemerintah Gelontorkan Rp2,186 Miliar untuk Pembangunan Jembatan di Daleman Sampang
"Kalau ini dibiarkan, secara otomatis dia meremehkan warganya yang menggaji dia sebagai Sekdes," pungkasnya.
Sementara itu, Kapala Desa Daleman, Nor Hasanah, belum bisa berkomentar saat dikonformasi terkait peristiwa ini. (tam/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News