McDonald's dan KFC Tak Halal di Thailand, Laporan M Mas'ud Adnan dari Bangkok (2)

McDonald Pertemuan Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA dan rombongan dengan para ulama Majelis Syaikhul Islam fii Thailand di kantornya di Bangkok, Thailand, Senin (21/8/2023). Pertemuan para ulama itu dipimpin Mr Prasarn Sricharoen, Vice President of Ulama Committee of Syaikhul Islam Thailand. Foto: HARIAN BANGSA/BANGSAONLINE

BANGKOK, BANGSAONLINE.com Surat kabar edisi Senin 28 Agustus 2023 menurunkan berita cukup menarik sekaligus menyentak. Berita itu berjudul Majelis Syaikhul Islam Thailand: KFC dan McDonald’s Tidak Halal. Berita itu merupakan laporan perjalanan jurnalistik M Mas’ud Adnan, CEO dan BANGSAONLINE yang mengikuti pertemuan Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA, pengasuh Pondok Pesantren Amanatul Ummah, dengan para ulama Majelis Syaikhul Islam fii Thailand, yaitu “”-nya Thailand.

Koran yang banyak dibaca kiai dan warga NU di Jawa Timur itu terbit dalam dua platform, yaitu cetak dan digital (pdf).

“Saya share ke kelompok strategis, Kemenag dan guru besar Indonesia, ” kata Prof Dr KH Abd Halim Soebahar, Wakil Ketua Umum Majelis Ulama () Jawa Timur kepada BANGSAONLINE.com, Senin (28/8/2023).

Prof Halim Soebahar menilai, berita ini bagus untuk mengingatkan pemerintah (Kemenag, dan lain-lain) yang lemah kontrol dalam sertifikasi halal. Karena ada indikasi produk-produk itu hanya halal ketika pertama mengajukan sertifikasi halal, tapi dalam proses produksi selanjutnya , namun tidak terdeteksi, karena tidak ada pengawasan berkelanjutan.

“Ini kelemaharan fatal di Indonesia,” kata guru besar UIN Jember Jawa Tmur itu. Apalagi sekarang, tegas dia, ada self declar, semakin tidak menentu. Self-declare adalah pernyataan status halal produk UMK oleh pelaku usaha itu sendiri.

Nah, berikut ini BANGSAONLINE.com memuat lengkap tulisan M Mas’ud Adnan di yang terus menjadi perbicangan publik. Selamat membaca:

Umat Islam di Thailand minoritas - sekitar 15 persen. Tapi para ulama yang tergabung dalam Majelis Syaikhul Islam fii Thailand atau Syaikhul Islam Office sangat profesional dan berintegritas. Majelis Syaikhul Islam adalah lembaga tinggi umat Islam yang punya otoritas untuk memberikan fatwa, termasuk mengeluarkan setifikasi halal terhadap makanan, minuman, kosmetik, obat-batan dan produk lainnya.

identik dengan Majelis Ulama Indonesia () di Indonesia. Hanya saja kinerja Majelis Syaihul Islam lebih profesional dan ketat serta konsisten atau istiqamah.

Para ulama “” Thailand itu tak mudah untuk memberikan sertifikasi halal untuk produk-produk makanan, minuman, kosmetik atau obat-obatan dan lainnya yang belum teruji secara laboratorium dan sah secara syariat Islam. Kalau toh mendapat sertifikasi halal akan mendapat pantauan atau kontrol secara kontinyu dan berkala. Termasuk makanan dan minuman produk perusahaan multi nasional seperti restoran cepat saji McDonald’s dan Kentucky Fried Chicken (KCF) yang di Indonesia beredar luas dan menjadi konsumsi umat Islam.

Benarkah McDonald’s dan KFC tak mendapat sertifikasi halal dari Majelis Syaikhul Islam fii Thailand?

“(KFC dan Mcdonald’s) di sini ,” tegas Mr. kepada wartawan , M Mas’ud Adnan, yang mengikuti pertemuan Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA, dengan para ulama Majelis Syaikhul Islam fii Thailand di kantornya di Bangkok Thailand, Senin (21’8’2023).

adalah Adviser of Secretary General of The Central Islamic Council of Thailand. inilah yang terlibat langsung dalam pengurusan sertifikasi halal. Bahkan adalah auditor.

Sementara pertemuan Kiai Asep dengan para ulama Majelis Syaikhul Islam dipimpin Mr Prasarn Sricharoen, Vice President of Ulama Committee of Syaikhul Islam Thailand. Prasarn Sricharoen adalah murid Syaikh Alawi Makkah.

Hadir juga dalam pertemuan itu Mr Suwat Kubkrabee, Executive board of The Central Islamic Council of Thailand dan Mr Ali Khan, Vice Secretary General of The CentralIslamic Council of Thailand.

Menurut Mr. , otoritas penentuan kehalalan produk itu berada di bawah Majelis Syaikhul Islam fii Thailand.

Penegasan bahwa Mcdonald’s dan KFC di Thailand itu juga dibenarkan oleh M. Sofyan Sori, staf Atase Pendidikan dan Kebudayaan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Bankok Thailand. Sofyan Sori memang turut mendampingi saat mewawancarai .

Bahkan saat Prof Kiai Asep Saifuddin Chalim dan rombongan silaturahim ke KBRI Thailand, Sofyan Sori juga sempat menceritakan kinerja Majelis Syaikhul Islam fii Thailand yang menurut dia sangat profesional. Karena itu Sofyan Sori menyarankan agar di tanah air perlu mempelajari kinerja Majelis Syaikhul Islam fii Thailand yang menurut dia sangat profesional.

juga menegaskan, jika produk makanan atau minuman dari luar Thailand, seperti McDonald’s dan KFC ingin mendapat sertifisikasi halal, maka harus memiliki dokumen atau jaminan halal terlebih dulu dari negara asalnya.

“Misalnya dari Indonesia atau Amerika,” kata .

Tapi untuk makanan atau minuman produk dalam negeri Thailand cukup diperiksa dari tim auditor Majelis Syaikhul Islam fii Thailand.

Setelah semua dokumen – termasuk rekomendasi halal dari masing-masing negara – diserahkan ke Majelis Syaikhul Islam fii Thailand Manit, tutur Thongsaeng, baru diterjunkan tiga orang untuk mendatangi pabrik, manufaktur, atau tempat masak. Tim inilah yang akan mengaudit atau memeriksa secara independen dan profesional.

Tim ini memeriksa tentang suci atau tidaknya atau halal atau tidaknya suatu produk, termasuk proses pembuatannya. Karena bisa saja bahan bakunya halal tapi proses pembuatannya tidak suci atau bercampur minyak dan makanan haram, misalnya minyak babi atau barang haram lainnya. Banyak kasus terjadi di berbagai restoran, ayamnya halal tapi waktu masak pakai minyak babi atau campuran bahan baku lain yang najis atau haram.

Karena itu pengecekan yang dilakukan Majelis Syaikhul Islam fii Thailand sangat hati-hati, detail, teliti dan melibatkan tenaga ahli yang punya kompetensi tinggi.

“Sampai hasilnya kita senang,” kata . Artinya, sampai hasil audit itu benar-benar memuaskan sesuai standar dan prosedur maksimal; bahwa produk itu benar-benar aman dan halal bagi umat Islam.

Lihat juga video 'Sensasi Naik Kapal Cepat ke Pulau Sabang, Perjalanan Jurnalistik CEO HARIAN BANGSA dan BANGSAONLINE':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO