GRESIK, BANGSAONLINE.com - Kekeringan yang melanda Gresik kian meluas. Akibatnya, sejumlah daerah mengalami krisis air bersih, seperti di Kecamatan Duduksampeyan.
"Musim kemarau ini di Kecamatan Duduksampeyan sudah ada 9 desa mengalami kekeringan dan krisis air bersih," kata Camat Duduksampeyan, Merista Dedy Hartadi, kepada BANGSAONLINE.com, Rabu (30/8/2023).
Baca Juga: Berhasil Terapkan Sistem Merit dalam Manajemen ASN, Pemkab Gresik Raih Penghargaan dari BKN
Ia menyebut, beberapa wilayah yang mengalami kekeringan dan krisis air bersih adalah, Desa Kemudi, Kramat, Kawistowindu, Petisbenem, Wadak Kidul, Wadak Lor, Palebon, Bendungan, dan Setrohadi.
"Kesembilan desa itu mengalami krisis air setelah semur dan telaga yang selama ini jadi tempat penampungan dan penyediaan air bersih airnya sat (mengering)," ujarnya.
Dedy mengatakan bahwa warga desa yang mengalami krisis air bersih untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, dan harus membeli air tangkian. Sehingga, warga terpaksa harus mengeluarkan uang ekstra untuk memenuhi kebutuhan air.
Baca Juga: Bantu Padamkan Kebakaran Smelter, Presdir Freeport Indonesia Apresiasi Damkar Gresik dan Surabaya
"Tentunya hal ini menambah beban warga kami," tuturnya.
Namun, lanjut Dedy, kesulitan air bersih warganya sudah dibantu oleh Pemkab Gresik melalui BPBD yang intens droping bantuan air bersih kepada warga. Selain itu, bantuan air bersih juga datang dari perusahaan.
"Alhamdulillah, kesembilan desa sudah dapat bantuan air bersih dari BPBD dan PT Petro Karya Niaga," ungkapnya
Baca Juga: Harapan Bupati Gresik di Musrenbang CSR 2025
Ia menambahkan, rata-rata bantuan air ke desa 3 truk tangki. Seperti hari ini di Desa Bendungan.
"Kemarin juga di Desa Wadak Kidul," katanya.
Menurut dia, beberapa desa yang mengalami kekeringan rata-rata berada di sisi utara jalan nasional. (hud/mar)
Baca Juga: Pembangunan Gedung Labkesmas Tahap I Dinkes Gresik Rampung
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News