Karhutla Bromo, Gubernur Khofifah Pastikan Helikopter BNPB Segera Dikerahkan untuk Water Bombing

Karhutla Bromo, Gubernur Khofifah Pastikan Helikopter BNPB Segera Dikerahkan untuk Water Bombing Gubernur Khofifah saat meninjau kebakaran hutan dan lahan di Lembah Watangan atau biasa dikenal dengan sebutan Bukit Teletubbies.

PROBOLINGGO, BANGSAONLINE.com - Gubernur meninjau langsung kondisi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang terjadi di Lembah Watangan atau Bukit Teletubbies, Sabtu (9/9/2023). Area tersebut merupakan bagian dari kawasan wisata Gunung di Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo.

Peninjauan itu dilakukan gubernur didampingi Kadishut Jatim dan Kalaksa BPBD Jatim lewat pantauan udara. Titik awal pengamatan karhutla dilakukan di Gunung Arjuno Kawasan Konservasi Tahura R Soerjo serta Gunung Welirang, yang mana masih ditemukan titik asap yang muncul di Curah Kluntung, Kota Batu.

Baca Juga: Khofifah: Tahun Baru Jadi Momentum Refleksi, Waspada Cuaca Ekstrem saat Liburan

Selanjutnya, rombongan melanjutkan pantauan udara ke arah Taman Nasional Tengger Semeru (TNBTS) tepatnya di Lembah Watangan. Di sana, api juga ditemukan masih menyala dan personel juga terlihat masih melakukan pemadaman.

Padang savana di Bukit Teletubbies mengalami kebakaran setelah dipicu oleh percikan api dari flare yang digunakan oleh salah satu pengunjung pada Rabu (6/9/2023) lalu. Usai melakukan peninjauan, langsung menggelar rapat dengan Kepala BB-TNBTS, Tokoh adat Suku Tengger, PHRI, Kepala OPD Pemprov Jatim terkait, serta jajaran Forkopimda Kabupaten Probolinggo.

Usai melakukan rapat dengan jajaran terkait, mantan Menteri Sosial itu mengatakan bahwa saat ini masih ada titik api di kawasan Lembah Watangan. Untuk itu, ia menegaskan bahwa upaya pemadaman akan terus dilakukan hingga semua titik api benar-benar dipastikan telah seluruhnya padam, baru dibuka akses wisata secara keseluruhan seperti sedia kala.

Baca Juga: Khofifah Raih Penghargaan dari Kementerian PPPA di Puncak Peringatan Hari Ibu 2024

Sambil menunggu proses pemadaman tuntas, wisatawan dapat menikmati indahnya dan eksotiknya matahari terbit melalui seruni point demi keamanan dan kenyamanan wisatawan. Baik Pemprov Jatim maupun Balai Besar Taman Nasional Tengger Semeru telah berkoordinasi langsung dengan Kepala untuk dapat segera dilakukan upaya pemadaman melalui teknik water bombing via helikopter.

Gubernur bahkan telah bertemu dan kordinasi langsung dengan Kepala untuk menambah armada helikopter yang melakukan water bombing. Tepatnya pada hari Jumat (8/9/2023) ditambahkan satu helikopter lagi sehingga saat ini ada dua helikopter yang bertugas melakukan water bombing.

Baca Juga: Hadiri Haul Ke-15 di Ciganjur, Khofifah Kenang Sosok Gus Dur Sebagai Pejuang Kemanusiaan

"Sebetulnya, Jumat (8/9/2023) helikopternya sudah datang dengan kapasitas air 5 kali lebih besar dari heli yang sebelumnya beroperasi untuk bisa melakukan pembasahan dan pemadaman. Kami juga sudah minta kepada Kepala helinya bisa dikirim ke , saat ini menunggu surat permintaan heli dari kepala BB TNBTS. Semoga hari ini (Sabtu) bisa selesai administrasinya. Sambil menunggu, heli beroperasi melakukan pembasahan dan pemadaman di titik api baru di Gunung Welirang," paparnya.

Untuk itu, dengan masih adanya titik api di , meminta Kepala BB-TNBTS untuk segera berkirim surat kepada agar bisa menggerakkan helikopter yang sekarang posisinya ada di basecamp Kaliandra di Kab. Pasuruan, agar dapat segera digeser ke .

"Jadi Insya Allah helikopternya hari ini, paling lambat besok sudah bisa ke . Dan hari ini tim disini akan memaksimalkan pencarian sumber air sebagai sumber pengisian pelaksanaan water bombing," tegasnya.

Baca Juga: Khofifah: Kasih Ibu Sepanjang Masa, Hormatilah dan Berbaktilah Selagi Ada

Selain itu, gubernur juga akan melakukan asesmen untuk memberikan bantuan atas kerusakan jaringan pipa air bersih yang terdampak akibat kebakaran. Ia pun meminta wisatawan untuk bersabar, sebelum semua api padam dan dipastikan tidak ada lagi asap yang tersisa, maka lokasi wisata masih ditutup sebagian untuk sementara waktu. 

Hal ini untuk menjaga keamanan dan keselamatan pengunjung sekaligus agar upaya pemadaman karhulta bisa dilakukan secara komprehensif. Wisatawan dapat menikmati indahnya dan matahari terbit dari Seruni Point

"Kalau sudah selesai dan aman semua InsyaAllah BB-TNBTS akan berkoordinasi dengan PHRI untuk membuka kembali wisata di . Tapi sebelum itu harus dipastikan semua aman. Pastikan tidak ada api maupun asap. Karena kalau masih ada asap maka artinya di bawah kemungkinan masih ada api," pungkasnya.

Baca Juga: Peringatan HKSN 2024, Khofifah Ajak Masyarakat Perkuat Solidaritas Antar Sesama

Sementara itu, Kepala BB TNBTS, Hendro Widjanarko mengatakan bahwa untuk spot wisata yang dikelola oleh TNBTS ditutup untuk sementara. Di antaranya Penanjakan, Bukit Teletubies, dan Pasir Berbisik. Namun beberapa spot wisata yang dikelola warga seperti Sunrise View masih bisa dikunjungi oleh wisatawan.

"Kemudian view di kantor kami juga cukup bagus. Wisatawan bisa melihat view Gunung dari kantor kami," ujarnya.

Baca Juga: Antusias Siswa Rejoso Sambut Bantuan dari Khofifah Pascabanjir

Berdasarkan data BPBD Jatim per Jumat (8/9/2023) pukul 16.40 WIB, lahan yang terbakar di areal TNBTS diestimasikan sekitar ± 274,71 hektare. Tidak ada korban jiwa dan cuaca terkini cerah. Pemadaman sendiri dilakukan dengan membagi 2 tim, yakni Tim Atas untuk memadamkan api di puncak Gunung Kursi, dan Tim Bawah untuk memadamkan api di lereng Gunung Kursi agar tidak meluas ke padang rumput/savana.

Selain itu, upaya penanganan yang dilakukan antara lain asesmen lokasi oleh Agen Bencana Prov. Jatim di lokasi kejadian. Tim gabungan berjumlah 50 orang juga melakukan pemadaman api dengan menggunakan gepyok dan tambahan 1 unit mobil tangki. (dev/mar)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO