KOTA KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Tim dari ITS Surabaya mulai melakukan uji geo listrik di lokasi yang mana terjadi dugaan pencemaran BBM pada sumur warga di RT 5 RW 2 Lingkungan Kresek, Kelurahan Tempurejo, Kecamatan Pesantren, Kota Kediri, Senin (11/9/2023).
Selain Tim ITS, pihak Pertamina juga langsung mendatangi lokasi d imana telah terjadi dugaan pencemaran air oleh BBM. Tim dari Pertamina akan melakukan penelitian dan pengecekan di lapangan huna memastikan penyebab dugaan pencemaran air sumur warga tersebut.
Baca Juga: Ujicoba Pembelian dengan QR Code, Konsumen Pertalite di Jombang Beri Apresiasi
Wali Kota Kediri, Abdullah Abu Bakar, mengatakan bahwa Tim dari ITS bekerja sama dengan Pemkot Kediri, saat ini sedang melakukan uji geo listrik di lokasi dimana terjadi pencemaran di sumur-sumur warga RT 5 RW 2, Kelurahan Tempurejo.
"Tim dari ITS Surabaya mulai mengadakan uji geo listrik, untuk mencari potensi atau sumber pencemarannya. Sedangkan pengambilan samplingnya sendiri, sudah dilakukan sebelumnya," ujarnya.
Setelah nanti ketemu sumber pencemarannya, lanjutnya, maka akan diperbaiki atau ditutup. Selanjutnya akan dilakukan recovery untuk lingkungannya.
Baca Juga: Pj Wali Kota Kediri Apresiasi Prestasi Kontingen di Peparpeda II Jawa Timur
"Karena ini menyangkut masalah lingkungan, maka Pemkot Kediri akan memberikan yang terbaik untuk warga disana (Kelurahan Tempurejo)," pungkasnya.
Sedangkan, Oryza Mahendrajaya, Kepala Kelurahan Tempurejo, mengatakan, bahwa saat ini akses jalan menuju ke RT 5 / RW 2, untuk sementara ditutup, hanya warga setempat dan pihak yang berkepentingan saja yang boleh memasuki lokasi.
Ia juga menyampaikan bahwa pihaknya sudah mengumpulkan warga di RT 5 / RW 2 Lingkungan Kresek, yang terdampak pencemaran untuk dipertemukan dengan PT Pertamina Patra Niaga.
Baca Juga: Indeks Pembangunan Statistik Meningkat, Pemkot Kediri Dukung Terwujudnya Satu Data
Menurut dia, dalam pertemuan tersebut telah disepakati beberapa hal, antara lain, bahwa terkait dugaan pencemaran air sumur, akan dilakukan penelitian lebih lanjut dengan metode pengurasan air sumur dan metode lainnya.
Kemudian, juga akan dilakukan penutupan operasional sementara terhadap SPBU yang terletak di sebelah timur pemukiman warga. Tujuannya adalah pengosongan tanki pendam dan dilakukan pengujian dan pengetesan.
"Selama proses pengujian, warga terdampak akan diberi bantuan air bersih (galon) secara bertahap,"ujarnya.
Baca Juga: Alumni ITS Sumenep Gelar Baksos dan Tasyakuran
Sebelumnya, telah terjadi dugaan pencemaran air sumur warga di RT 5 RW 2, Lingkungan Kresek, Kelurahan Tempurejo, Kecamatan Pesantren, Kota Kediri. Salah satu warga, Sularti (58), menyatakan air sumurnya mulai bau (bensin ) sejak sebulan lalu. Tapi mulai bau menyengat dan air bisa terbakar, sejak Jumat (8/9/2023) pukul 16.00 WIB.
Sedangkan, Abdullah Mubarok Ketua RT 5 RW 2, Kelurahan Tempurejo, mengatakan , terdapat 14 rumah warganya yang terdiri dari 16 KK, yang diduga air sumurnya tercemar dan saat ini sedang dalam penanganan pihak terkait. (uji/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News