JEMBER, BANGSAONLINE.com - Pekan ini penerbangan dengan rute Jember-Sumenep pulang pergi (PP) menggunakan pesawat Susi Air menjadi tiga kali dalam seminggu, dari biasanya hanya sekali dalam seminggu.
Hal itu diungkapkan Edi Purnomo, Kepala Unit Pelaksana Teknis Bandara Notohadinegoro. Ia mengatakan penerbangan Jember-Sumenep dijadwalkan antara tanggal 13, 14, dan 15 September 2023.
Baca Juga: Maskapai dalam Negeri Bangkrut, Pesawat Asing Bebas Layani Penerbangan Domestik
"Kita kan dua kali cancel (penerbangan), kemudian awal Bulan September kemarin cancel lagi di minggu pertama. Karena kan Bandara Notohadinegoro ini perintis, maka harus sesuai dengan kontrak terbang. Makanya kemudian diijoli (diganti) pada bulan September ini. Sehingga dalam satu minggu di Bulan September ini, jadwal penerbangan pesawat menjadi tiga kali," ujarnya, Selasa (12/9/2023).
Untuk harga tiket, Edi menjelaskan tetap sama. Sebab, penambahan jadwal penerbangan ini sifatnya hanya sementara untuk menggantikan jadwal yang ditunda sebelumya.
"Untuk Rabu 13 September 2023, pesawat Susi Air take off dari Bandara Sumenep pada 10.25 WIB dan landing di Bandara Notohadinegoro Jember pada pukul 11.05 WIB, kemudian take off kembali dari Bandara Jember pada pukul 11.15 WIB," jelasnya.
Baca Juga: Usai Check In Disuruh Check Out, Yang Unik dan Indah di Lapter Harun Thohir Bawean
Jadwal selanjutnya adalah Kamis 14 September 2023. Yakni pesawat pada 10.40 WIB pesawat take off dari Bandara Sumenep dan landing di Bandara Notohadinegoro Jember pada pukul 11.20 WIB. Kemudian pada pukul 11.30 WIB take off kembali dari Bandara Jember.
"Sedangkan untuk Jumat 15 September 2023 take off dari Bandara Sumenep pukul 08.00 WIB dan landing di Bandara Notohadinegoro Jember pukul 08.40 WIB, kemudian take off lagi dari Bandara Jember pada pukul 08.50 WIB," sambungnya.
Edy berharap penambahan jadwal penerbangan ini dapat memancing minat masyarakat sekaligus menambah okupansi penumpang pesawat.
"Karena dengan kondisi terbang sekali dalam seminggu, kami keteteran untuk mencari penumpang. Sebab untuk okupansinya itu paling banyak hanya 50-60 persen dari total 12 seat yang tersedia. Sedangkan kita dituntut targetnya itu (untuk okupansi) harus di atas 70 persen," tandasnya. (aji/yud/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News