PASURUAN, BANGSAONLINE.com - Kebakaran hutan dan lahan atau karhutla di wilayah Pasuruan sangat memukul pencaharian warga sekitar, khususnya di lereng Gunung Arjuno. Para pencari rumput untuk ternak merasa kesulitan, begitu pula dengan pengunjung seperti pendaki yang berkurang.
Hal tersebut diungkapkan Didik Wahyudi, aktivis lingkungan dari Pasuruan. "Prihatin kalau ada kebakaran itu, Mas. Semestinya warga sekitar setiap harinya beraktivitas kerja, jadinya fokus ngurusi pemadaman api," katanya kepada BANGSAONLINE.com, Minggu (24/9/2023).
Baca Juga: Warga Pandaan Jadi Korban KDRT WNA Australia, Penasihat Hukum Keluhkan Kinerja Polres Pasuruan
Karena itu, akhir pekan ini para aktivis lingkungan berkumpul dan menggelar kegiatan ngobrol santai membahas karhutla. Yudi bersama pihak lainnya menjelaskan tentang strategi sekat bakar untuk mengantisipasi kebakaran supaya tidak merembet secara luas.
"Caranya yaitu membuat sekatan berbentuk jalan kisaran 3-5 meter di tepi kebakaran. Kalau apinya tidak terlalu besar, cukup dengan dahan pohon saja untuk mengepras api. Saat kebakaran beberapa hari lalu, Tim Cempaka mengerahkan 75 personel serta mengajak kelompok tani hutan untuk ikut berpartisipasi dalam penanggulangan kebakaran," paparnya.
Ia menyebut, Tim Cempaka juga menyediakan pos pantau keamanan, menyediakan peralatan antisipasi kebakaran, support logistik, dan perlindungan keamanan lainnya.
Baca Juga: Persiapan Persekabpas Hadapi Liga Nusantara, Exco PSSI Rapat Bersama Klub Anggota Askab
Dalam kesempatan itu, Yudi juga mengimbau para pendaki atau pengunjung lainnya saling menjaga kondusivitas lingkungan alam, dan tidak membuat api unggun saat masuk hutan, serta membuang puntung rokok sembarangan.
"Kalau sampai terjadi kebakaran lagi akhirnya aktivitas terganggu, ekonomi masyarakat juga tersendat," pungkasnya. (afa/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News