SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Kali ini Masjid Al-Akbar Surabaya kedatangan dua pria non-muslim. Mereka yang semula beragama Kristen mengaku telah meyakini kebenaran agama Islam. Mereka pun mengucap ikrar dua kalimat syahadat seusai salat Jumat (29/09/2023).
Mereka adalah Puji (28) berasal dari Magelang. Satunya lagi pria asal Jerman yang tidak bersedia diebut namanya.
Baca Juga: Maksimalkan Layanan, Khofifah Luncurkan 2 Aplikasi di Milad ke-24 Masjid Nasional Al Akbar
Puji telah melewati perjalanan yang Panjang. Saat diwawancarai BANGSAONLINE, perantau asal Magelang tersebut mengaku telah merasakan kebimbangan sejak masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD). “Di agama sebelumnya ngerasa nggak sreg, setiap masuk gereja kayak bimbang gitu,” ucap Puji.
“Sejak kapan Puji ingin masuk Islam?” tanya BANGSAONLINE.
“Pengen masuk Islam dari SMA,” jawab Puji.
Baca Juga: Pelajari Islam 5 Tahun, Penganut Katolik Ini Akhirnya Masuk Islam
“Apakah Puji sudah mendapat izin dari orang tua?” tanya BANGSAONLINE lagi
“Saya sudah izin orang tua, dan orang tua tau sekarang,” jawabnya.
Ketika BANGSAONLINE bertanya, dari sekian banyak agama, mengapa Puji yakin di Islam, Puji memberikan jawaban yang cukup mengejutkan.
Baca Juga: Dituntun Qori' Afrika Selatan, Warga Rungkut Surabaya Ikrar Syahadat di Masjid Al-Akbar
“Saya pertimbangkan sebelumnya Mas, kitab sucinya, ajaran-ajarannya, pondasinya Islam,” jawab Puji kepada BANGSAONLINE.
Pernyataan tersebut membuktikan bahwa Puji telah mempelajari berbagai ajaran agama sejak lama hingga pada akhirnya Puji yakin pondasi Islam yang sangat kuat. Ia pun memutuskan ikrar syahadat pada usia ke-28.
Imam Besar Masjid A-Akbar KH. Abdul Hamid Syarifuddin selaku pembimbing ikrar kalimat syahadat mengucap syukur alhamdulillah karena pada jum’at kali ini ada dua calon muallaf yang berasal dari Magelang dan Jerman untuk mengikuti ajaran Islam dengan sungguh-sungguh.
Baca Juga: Menangis Tersentuh Lihat Ka'bah di TV, Perempuan Asal Jombang Masuk Islam
“Intinya di Islam jangan meninggalkan shalat lima waktu. Yang lain-lain termasuk ibadah tapi intinya orang Islam tidak pernah meninggalkan shalat lima waktu,” ucap Abdul Hamid di hadapan dua calon muallaf dan para saksi.
Setelah memberikan tausiyah perihal pentingnya shalat, Kiai Abdul Hamid langsung menuntun
pembacaan dua kalimat syahadat secara bergantian.
Baca Juga: Ngabuburit di Masjid Al-Akbar Berhadiah Motor
“Asyhadualla ilaha illallah, waasyhaduanna Muhammadar Rasulullah. Aku bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah. Dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah,” ucap kedua muallaf yang kemdian dilanjutkan dengan doa bersama yang dipimpin KH. Abdul Hamid Syarifuddin.
Seluruh jama’ah shalat jum’at yang belum pulang turut mengaminkan dan memberikan ucapan selamat kepada kedua muallaf tersebut. (Mohammad Sulthon Neagara)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News