SURABAYA, BANGSAONLINE.com – Masjid Nasional Al-Akbar Surabaya benar-benar menjadi jujukan para muallaf untuk mengikrarkan dua kalimat syahadat atau masuk Islam.
Selama 10 hari pertama bulan suci Ramadhan ini saja, tak kurang 10 muallaf masuk Islam di masjid yang mulai dibangun sejak tanggal 4 Agustus 1995, atas gagasan Wali Kota Surabaya, H. Soenarto Soemoprawiro.
Baca Juga: Tertarik Ajaran Islam Sejak SMP, Wanita ini Ikrar Syahadat di Usia 25 Tahun di Masjid Al Akbar
“Selama bulan suci Ramadhan ini sudah 10 orang masuk Islam di Masjid Al-Akbar,” kata Helmy M Noer, Sekretaris Masjid Nasional Al-Akbar, Jumat (22/3/2024).
Para muallaf itu terdiri dari warga Indonesia dan juga warga negara asing alias WNA.
Hari ini, Jumat ((22/3/2024), lagi-lagi seorang muallaf masuk Islam di masjid megah yang diresmikan Presiden ke-4 KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) itu. Kali ini muallaf itu bernama Alih Sindu Pribadi, warga Rungkut Surabaya.
Baca Juga: Masjid Al-Akbar Terima Dua Orang Berikrar Syahadat, KH Syarifuddin: Hijrah Harus Sungguh-Sungguh
Syaikh Ziyaad Patel usai menuntun ikrar kalimat syhadat Alih Sindu Pribadi di masjid Al-Akbar Surabaya, Jumat (22/3/2024)
Alih Sindu Pribadi semula beragama Kristen. Tapi pria kelahiran Kali Rungkut Surabaya pada 1 Februari 1982 itu kemudian tertarik dan merasa mantap pada agama Islam. Karena itu ia kemudian datang ke Masjid Al-Akbar untuk ikrar dua kalimat syahadat.
Yang istimewa, yang menuntun ikrar syahadat Alih Sindu Pribadi adalah seorang qori’ dari Afrika Selatan, Syaikh Ziyaad Patel. Syaikh muda ini kebetulan terjadwal sebagai imam shalat jemaah Jumat di Masjid Al-Akbar.
Baca Juga: Syekh Afeefuddin di Maulid Akbar MAS, Khofifah: Upaya Unduh Berkah Allah dan Syafaat Rasulullah SAW
Ikrar dua kalimat syahadat Alih Sindu Pribadi itu disaksikan para jemaah salat jemaah Jumat yang belum pulang. Termasuk Dr KH Sujak, Ketua Dewan Pengelola Masjid Al-Akbar Surabaya. Bahkan Kiai Sujak juga membubuhkan tanda tangan sebagai salag satu saksi.
Ikrar dua kalimat syahadat itu diakhiri doa bersama yang dipimpin Syaikh Ziyaad Patel. Doa yang dilantunkan Syaikh Ziyaad Patel cukup panjang dan bernada. Para jemaah salat jumat pun mengamini dengan harapat sang muallaf terus mendapat hidayah dan barokah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News