NGAWI, BANGSAONLINE.com - Bertepatan dengan tasyakuran Hari Sumpah Pemuda ke-95 dan Hari Lahir Lagu Kebangsaan Indonesia Raya, Organisasi Pemuda Shiddiqiyah (Opshid) Front Ketuhanan Yang Maha Esa (FKYME) DPD Ngawi menyerahkan satu rumah syukur, Senin (30/10/2023) malam.
Rumah syukur tersebut diserahkan kepada Karnianto, warga Desa Pleset, Kecamatan Pangkur.
Baca Juga: Polsek Sine Ngawi dan Tim Gabungan Kerja Bakti di Rumah Warga Terdampak Longsor
Shiddiq, Ketua Opshid FKYME DPD Ngawi, mengatakan pembangunan rumah syukur ini adalah program nasional. Total ada sebanyak 66 rumah layak huni di seluruh Indonesia yang dibangun untuk memperingati hari sumpah pemuda tahun ini, salah satunya di Ngawi.
Selain penyerahan kunci rumah syukur secara simbolis, dalam kesempatan yang sama juga dilakukan pemberian santunan pada anak yatim piatu dan janda lansia tidak mampu. Penyerahan santunan tersebut dilakukan oleh para pengurus di lingkup organisasi Shiddiqiyah.
Menurut Shiddiq, baksos tersebut sudah dimulai sejak 2000. Hingga saat ini, Opshid telah membangun sebanyak 1.800 rumah syukur yang tersebar di seluruh Indonesia.
Baca Juga: Masuk Musim Hujan, BPBD Ngawi Bersama Forkopimda Gelar Apel Kesiapsiagaan Penanggulangan Bencana
"Ini adalah bentuk wujud syukur kita dalam memperingati hari sumpah pemuda. Dan ini kita lakukan setiap tahun, bahkan dalam satu tahun kita membangun rumah syukur dua kali, yaitu pada peringatan hari kemerdekaan dan sumpah pemuda," terangnya.
Adapun rumah syukur di Ngawi dibangun dengan luas 5.5 meter x 8 meter dengan anggaran Rp110 juta yang berasal dari sumbangan para jemaah Shiddiqiyyah.
Yang menarik, rumah syukur untuk Karnianto tersebut bukan hanya dalam bentuk fisik saja, tetapi juga lengkap dengan perabotannya, hingga kitchen set.
Baca Juga: Dibangun Selama 30 Hari, Rumah Syukur Persembahan Opshid Ngawi Diserahkan ke Penerima
Suasana haru pun mewarnai penyerahan kunci pada Karnianto, pemilik rumah. Begitu pintu terbuka, Karnianto langsung melakukan sujud syukur.
Pria yang sehari-harinya bekerja sebagai pencari ikan di sungai tersebut mengaku tidak punya firasat apapun untuk memiliki rumah layak huni. Sebelumnya, ia hanya menempati bangunan dari bambu peninggalan orang tuanya.
"Saya sangat berterima kasih. Akhirnya saya mempunyai rumah bangunan, yang sebelumnya tidak membayangkan dapat memiliki," tuturnya. (nal/git)
Baca Juga: Polres Ngawi Ringkus 2 Pengguna Sabu
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News