SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Madrasah Bertaraf Internasional (MBI) Amanatul Ummah, Pacet, Kabupaten Mojokerto, kembali menorehkan prestasi di level internasional. Teranyar, santri-santri asuhan Prof. Dr. KH. Asep Saifuddin Chalim, MA. ini menghebohkan arena 12th World Robotic For Peace di Malaysia, Science Center Singapore, dan Songkhla City Thailand.
Bagaimana tidak, di perhelatan lomba robot internasional yang berlangsung secara gradual di 3 negara pada 22-27 Oktober 2023 tersebut, para santri yang biasa bergelut dengan kitab kuning ini berhasil meraih berbagai juara dalam banyak kategori lomba.
Baca Juga: Dapat Kabar Anaknya yang Kerja di Malaysia Kritis, Ayah Warga Mojoagung Datangi Disnaker Jombang
Koordinator MBI Amanatul Ummah, Muhammad Ilyas mengatakan bahwa raihan prestasi mereka diperoleh di kategori (Open) Sumo IoT 1Kg sebagai Juara 1 Utama dan Juara 2 Best Point. Sedangkan untuk Kategori (Open) Sumo IoT 500gr, tim yang dikomandani oleh Rahmandika ini berhasil meraih Juara 1 Best Point dan Juara 2 Best Point serta Juara 2 Best Strategy.
"Tak hanya itu, mereka juga berhasil menyabet Juara 1 Best Point untuk Kategori (Open) Sumo IoT 3Kg dan Juara 1 Utama untuk Kategori (Close) Sumo IoT 3Kg," kata Gus Ilyas, sapaan ajrab Muhammad Ilyas melalui keterangan tertulis yang diterima BANGSAONLINE.com, Rabu (15/11/2023).
Seakan tidak puas dengan kategori-kategori tersebut, anak-anak bimbingan Ketua Komunitas Robotik Universitas Airlangga, Zhafran Hilmy Wijaya, dan Thoriq Whalidad Kemal, mahasiswa Universitas Bojonegoro (Unigoro), yang juga Ketua Robotic Bojonegoro ini juga mengukir prestasi membanggakan di Kategori (Open) Soccer IoT sebagai Juara 2 Utama dan Juara 2 Best Point.
Baca Juga: Pesantren di Lereng Gunung, 624 Santrinya Lolos PTN dan di 11 Perguruan Tinggi AS, Eropa dan Timteng
"Dalam kejuaraan yang digelar di 3 negara secara gradual Malaysia, Singapore dan Thailand tersebut, masih ada lagi kategori yang dimenangkan oleh para santri MBI Amanatul Ummah, yaitu Kategori (Open) Line Follower Mikro sebagai Juara 1 Best Point, kemudian untuk Kategori (Close) Line Follower Mikro malah berhasil menyabet 3 penghargaan sekaligus yaitu Juara 1 Best Point, Juara 2 Best Point dan Juara 1 Best Strategy. sementara untuk kategori Underwater, berhasil meraih predikat sebagai Juara 1 Utama," urai Gus Ilyas.
Kompetisi yang berbarengan dengan 1st World Student International Conference ini juga diwarnai dengan adanya 5 santri dari Amanatul Ummah yang meraih The Best and Most Critical Speaker, for Junior High School oleh Abrisam Samy Ahmad Setyawan dari MTs. Unggulan Amanatul Ummah Pacet.
Juga, The Best and Most Critical Speaker, for Senior high School oleh Nabila Syakira Munawi dari MBI Amantul Ummah Pacet, serta The First Best Active Speakers, category Team for Senior High School Level oleh Dieza Kayla Zivanka, Pia Philana dan Agusta Ann Talattova dari MBI Amanatul Ummah Pacet.
Baca Juga: Aqiqah Cucu ke-20 Kiai Asep, Prof Ridwan Nasir Singgung Rabiah Al Adawiyah dan Khofifah
"Hasil ini tentu patut disyukuri oleh segenap warga MBI, karena meskipun para santri ini tetap menjalankan aktivitas pondok sebagaimana mestinya, tapi mereka tetap berusaha maksimal untuk latihan dan training dengan bimbingan para pembina dan arahan pengurus pesantren," ucap putra kelima Prof. Dr. KH. Asep Saifuddin Chalim ini.
Ia mengaku bangga kepada para santri yang telah mengharumkan nama pesantren dan Indonesia di kancah internasional, sekaligus membuktikan akan eksistensi santri milenial yang tidak hanya piawai dalam ilmu-ilmu agama tapi juga pandai dalam mengaplikasikan perkembangan teknologi terkini dan modern.
“Ini menjadi hal yang sangat positif bagi dunia pesantren di Indonesia sehingga santri tidak lagi dipandang sebelah mata, apalagi di tanggal 22 Oktober saat komptesi tersebut bertepatan hari santri nasional yang notabene adalah momentum untuk menunjukkan eksistensi santri di kancah nasional maupun internasional,” pungkasnya.
Baca Juga: Pembukaan Multaqa Alumni Al Azhar VIII, Kiai Asep Ungkap Sejarah Amanatul Ummah, Dulu Tempat Jin
Sementara Zhafran Hilmy Wijaya, sebagai pembina ekskul robotik MBI Amanatul Ummah, Pacet, Mojokerto mengungkapkan rasa senang dan bangganya atas torehan prestasi yang diraih anak-anak binaannya tersebut.
“Tentu kami sangat bahagia dengan hasil ini, apalagi setelah perjuangan yang sangat panjang untuk bimbingan dan latihan di tengah-tengah aktivitas pondok yang juga sangat padat,” Mahasiswa Unair semster 7 ini dengan bangganya.
Ia berharap dengan semua pencapaian itu membuat pondok pesantren di seluruh nusantara untuk semakin meningkatkan mutu pendidikannya demi peningkatan sumber daya manusia yang unggul, utuh dan berakhlakul karimah.
Baca Juga: Kagumi Prestasi Amanatul Ummah, Kementerian Pendidikan Malaysia Studi Banding ke Pacet Mojokerto
"Serta semakin meningkatkan minat masyarakat pendidikan Indonesia untuk memasukkan anaknya di pondok pesantren, khususnya MBI Amanatul Ummah Pacet Mojokerto yang telah membuka pendaftaran santri baru tahun ajaran 2024-2025 sejak bulan Agustus lalu," harapnya. (ari/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News