MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - Karya tematik pemuda-pemudi Desa Pandanarum, Kecamatan Pacet, menggeret desa di kaki Gunung Welirang tersebut sebagai Desa Berdaya 2023. Pengukuhan status desa dilakukan oleh Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati di Balai Desa Pandanarum, Rabu (15/11/2023) malam.
Diwakili Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD), Yudha Akbar Prabowo, launching program desa berdaya ini mendapat perhatian warga yang datang berbondong-bondong ke balai desa. Acara dibuka dengan pertunjukan band dan tarian Lesung yang diperankan belasan ibu-ibu PKK setempat.
Baca Juga: Resmikan Desa Berdaya dan Kandang Komunal, Pj Wali Kota Batu Apresiasi Masyarakat Sumbergondo
Pihak BPMD Pemprov Jatim sebagai pengampu kebijakan hadir dalam acara yang disertai pembukaan Outlet Kawangen Digital Clothing. Termasuk sejumlah tenaga ahli pendamping desa berdaya dari Universitas Brawijaya, Malang dan Forpimka Pacet.
Berkat usaha ini, pihak BPMD Pemprov Jatim mengganjar desa Pandanarum dengan bantuan sebesar Rp100 juta. Bantuan atas usaha yang jadi ikon baru tersebut diharapkan menjadi embrio perintisan generasi milenial.
"Ini sesungguhnya adalah prestasi yang luar biasa, dan patut kita apresiasi. Mampu bangkit demi mewujudkan Kabupaten Mojokerto yang adil dan makmur, " seru Yudha Akbar.
Baca Juga: Sukses Implementasikan Tata Kelola SPK Efektif dan Terukur, Pemprov Jatim Raih Penghargaan dari BSN
Sebagai bentuk apresiasi pemerintah terhadap desa mandiri tahun 2023 ini, Pemprov Jatim memberikan bantuan BKK Rp100 juta sebagai program desa berdaya. Yakni Desa Kedungmaling, Sooko dan Desa Pandanarum.
"Semoga dana pancingan ini dapat membesarkan desa mandiri ini, " Imbuhnya.
Baca Juga: Pemprov Jatim Sabet Sertifikasi 13 Warisan Budaya Tak Benda Indonesia dari Kemenbud
Menurutnya, prestasi-prestasi desa di Kabupaten Mojokerto sangat banyak sekali. Tentunya lewat dukungan masyarakat Mojokerto.
Desa Pandanarum adalah yang berinisiatif dan mempunyai angan-angan yang sangat besar dalam menggali potensi dengan nama Kawangen Digital Clothing. Sama dengan Bali dengan Jogernya dan Jogja dengan Dagadu.
Semua industri berubah menjadi digital, demikian pula dengan industri fashion. Yang bisa mendesain dalam teknologi dan mengeksplor dalam bentuk virtual.
Baca Juga: Di Rakor GTRA Kanwil BPN Jatim, Adhy Karyono Optimistis Regulasi Baru Jadi Solusi Atasi Mafia Tanah
Sesuai dengan namanya, Kawangen yang berarti wewangian atau keharuman diharapkan mampu memberikan warna dan bersaing dengan produk-produk lain dan bersaing.
"Terima kasih buat Kades Pandanarum dan jajarannya yang mampu memberdayakan masyarakat dan mengangkat potensi digital Kawangen Digital Clothing. Dengan ikon baru ini mampu mewadahi dan mengembangkan produk UMKM dan diharapkan menjadi destinasi baru bagi Desa Pandanarum dan Kabupaten Mojokerto, " pungkas bupati dalam sambutan yang dibacakan Yudha Akbar.
Sekadar diketahui, Karang Taruna Pandanarum kini membuka produksi digital clothing. Sablon pakaian di bawah naungan BUMDes tersebut mengusung tema ikonik, berupa tulisan filosofi Jawa dan simbol budaya Majapahit, menjadi satu-satunya di Mojokerto.
Baca Juga: Dalam Sehari, Pemkab Mojokerto Raih 2 Penghargaan Pelayanan Publik Terbaik
Sementara itu, Kepala DPMD Provinsi Jatim yang diwakili Prof. Mahtup, tenaga ahli pendamping desa, mengaku sangat mengapresiasi desa ini. Ia mengatakan pertama kali masuk ke desa ini ia sudah melirik potensi yang ada.
"Semoga ini menjadi ikonik desa yang mengembang sampai Kabupaten Mojokerto, " Katanya.
Sepanjang tahun ini, pihak DPMD telah menetapkan 79 desa di Jawa Timur sebagai desa berdaya. Dan, Kawangen Digital Clothing Pandanarum merupakan desa ikonik pertama yang ada.
Baca Juga: Luncurkan 3 Layanan, Pj Gubernur Jatim Optimistis Makin Banyak Produk UKM Tembus Pasar Dunia
Dalam sambutannya, Kades Pandanarum, Endik Sugianto, menyebut teknologi modern dengan nilai budaya tradisional dengan fashion dunia digital ini adalah potensi luar biasa.
"Kita juga menjual filosofi luhur peninggalan Majapahit sebagai sesuatu yang ikonik. Ini adalah potensi yang luar biasa. Kita tuangkan dalam bentuk suvenir-suvenir, kaos-kaos, dompet, yang siap mengisi stan-stan wisata di Kabupaten Mojokerto, " jelasnya.
Ia percaya, ide kreatif karang tarunanya tidak hanya mempertahankan nilai luhur yang tertuang dalam tulisan dalam kaos-kaos yang dijual, namun akan menjadikan usaha ini berkembang layaknya Joger dan Dagadu.
Baca Juga: Pembahasan Raperda APBD TA 2025 di DPRD Provinsi, Pj Gubernur Jatim: Siap Akselarsi Peningkatan PAD
"Mojokerto punya potensi yang luar biasa. Karena memiliki tempat wisata yang dekat dengan ibu kota Majapahit. Belum banyak yang memberdayakan potensi tersebut. Desa Pandanarum berkewajiban menangkap itu. Banyak yang belum memikirkan oleh-oleh ikonik yang khas Mojokerto," paparnya.
Kata-kata luhur dalam bahasa Jawa kuno dan latin dicantumkan dalam kaos produksi anak-anak Pandanarum. Semisal, Crah agawe bubrah, Dhuwur wekasane, endhek wiwitane. Dumadining sira iku lantaran anane bapa biyung ira, serta sejumlah kata-kata lainnya.
Saat pembukaan outlet di pinggir Balai Desa Pandanarum, tampak kaos-kaos yang telah jadi tergantung di toko dengan ruang AC tersebut. Warga tidak hanya bisa membeli kaos, namun juga dapat request tulisan sesuai keinginan. Menurut kades, harga per kaos adalah Rp 25-100 ribu tergantung bahan. (adv/nin)
Baca Juga: Cerita di Balik Lahirnya Majadigi, Upaya Pemprov Jatim Tingkatkan Layanan Digital Tiada Henti
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News