QUANZHOU, BANGSAONLINE.com – Rombongan Gus yang dikirim Gubernur Jawa Timur ke Tiongkok itu menuju ke makam sahabat Saad Bin Abi Waqas. Sekitar setengah jam dari Masjid Al Ashab. Lewat jalur darat. Tapi benarkah itu makam Saad bin Abi Waqas? Ikuti laporan M Mas’ud Adnan, CEO HARIAN BANGSA dan BANGSAONLINE seri keempat yang mengikuti rombongan lima Gus itu ke Tiongkok.
Saat tiba, rombongan Gus disambut seorang perempuan berpostur tinggi dan berwajah cantik. Perempuan berkulit putih bersih itu ditemani seorang laki-laki. Mereka menyambut rombongan di pinggir jalan raya. Tepatnya, di depan gapura area pemakaman itu.
Baca Juga: Prabowo ke China Bawa Tommy Winata dan Prayogo Pangestu, Siapa Dua Taipan Itu
Perempuan cantik yang selalu tersenyum itu ternyata bernama Sofia. Nama itu saya ketahui setelah lama ngobrol yang diterjemahkan oleh Mr Wong, perwakilan Konsulat Jenderal China Surabaya.
Saya mengira dia beragama Islam. “Tidak. Saya bukan Islam. Suami saya yang beragama Islam,” kata Sofia sembari tersenyum.
Sofia menjelaskan bahwa suaminya adalah pegawai BUMN China yang banyak berjuang untuk kepentingan Islam di Tiongkok. Di China - yang secara idelologi kenegaraan menganut komunis -perkawinan campur seperti itu sudah lumrah
Baca Juga: Dari Tanah Suci Madinah, Khofifah Berharap UMKM Naik Kelas dan Meng-Global
langsung mengajak rombongan ke makam Saad Bin Abi Waqas. Ia menjelaskan bahwa makam itu pernah dihantam gempa. Tapi tiang dan dinding makam sahabat Nabi itu tak roboh. Bahkan tetap kokoh hingga sekarang.
Para Gus foto bersama di area makam atau petilasan Sahabat Saad Bin Abi Waqas di kawasan Quanzhou Tiongkok. Tampak Sofia (nomor 5 dari kiri) dan Mr Wong (nomor 3 dari kiri) ikut foto bersama. Foto: BANGSAONLINE
Baca Juga: Tragedi Sosial, Tak Bisa Belikan iPhone, Seorang Ayah Berlutut Minta Maaf pada Putrinya
Ia juga menjelaskan bahwa bangunan cungkup yang memayungi makam itu bukan bangunan lama. Tapi baru. Menurut dia, yang lama adalah tiang-tiang dan bangunan yang mengitari. Bangunan itulah yang sempat dihantam gempa tapi tetap berdiri kokoh.
Para Gus – termasuk saya – sempat berdoa di makam yang diyakini sebagai tempat pembaringan jasad Sahabat Bin Abi Waqas itu. Namun saya penasaran karena pada makam Saad Bin Abi Waqas itu sama sekali tak ada tulisan nama Saad Bin Abi Waqas.
Saya pun bertanya kepada Sofia. Kenapa tak ada tulisan Saad Bin Abi Waqas di area makam itu. Ia mengakui memang tak ada tulisan yang menegaskan bahwa itu makam Saad Bin Abi Waqas.
Baca Juga: WNA asal China Tewas, Usai Terpeleset ke Jurang Kawah Ijen Banyuwangi
“Tapi ada catatannya di pemerintah lokal,” kata Sofia meyakinkan. Bahkan, tutur dia, peziarah dari Iran juga meyakini bahwa makam ini adalah makam Saad bin Abi Waqas.
Karena penasaran, saya kembali bertanya, apakah makam-makam lain di Tiongkok juga tak ada namanya. Atau justru ada nama di nisannya. Sofia kemudian mengajak rombongan Gus ke suatu pemakaman, tak jauh dari makam Saad Bin Abi Waqas tersebut. Ternyata semua nisannya bertuliskan nama. Baik yang muslim maupun non muslim.
Jadi beda sekali dengan makam Saad Bin Abi Waqas di Quanzhou Tiongkok ini. Yang sama sekali tak ada tulisan namanya. Saya dan beberapa Gus pun berspekulasi. Jangan-jangan tempat yang disebut makam Saad Bin Abi Waqas itu hanya petilasan.
Baca Juga: Tiongkok Banjir Mobil Listrik
Memang, semua sejarawan menyebut bahwa Saad Bin Abi Waqas pernah lama tinggal di Quanzhou Tiongkok untuk menyebarkan agama Islam. Sahabat Nabi yang populer sebagai ahli panah itu bahkan tak sendirian tapi bersama para sahabat yang lain.
Tapi Saad Bin Abi Waqas wafat di tanah suci dan dimakamkan di pemakaman Al Baqi, Madinah, Arab Saudi. Sahabat Nabi Muhammad yang menjadi orang ketujuh masuk Islam itu wafat pada 674 M.
Sahabat Saad Bin Abi Waqas popluer sebagai Sahabat Nabi yang istimewa. Beliau punya dua keistimewaan yakni ketika memanah selalu tepat sasaran dan doanya selalu maqbul (dikabulkan Allah SWT).
Baca Juga: Sindir Luhut, Susi: Bikin Part Pesawat Saja Bisa, Buat Sendok Garpu Undang China
Sahabat Saad inilah yang kali pertama memimpin delegasi berdakwah ke China. Beliau memimpin rombongan ke China pada masa Khalifah Utsman Bin Affan pada tahun 651 M, dua puluh tahun setelah Nabi Muhammad wafat.
Sahabat Saad dikirim oleh Khalifah Ustman sebagai pemimpin delegasi dakwah Islam ke China pada era Dinasti Tang. Kaisarnya bernama Gaozong.
Ternyata Kaisar Gaozong menyambut baik kedatangan Sahabat Saad Bin Abi Waqas dan sahabat-sahabat yang lain. Tak aneh, jika Sahabat Saad Bin Waqas bisa berdakwah dalam waktu yang cukup lama. Di China. Dan sejak itulah terjalin persahabatan yang erat dari (bersambung)
Baca Juga: Luhut Sebut China Mau Bangun Pabrik Sendok Garpu di RI, Pengamat: Jangan-Jangan Golok dan Arit juga
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News