
GRESIK, BANGSAONLINE.com - Ricuh suporter pasca pertandingan Gresik United (GU) dengan Deltras Sidoarjo di Stadion Gelora Joko Samudro (Gejos) Gresik, mendapat respons KH Khusnan Ali.
Menurut Kiai Khusnan, kericuhan tersebut menunjukkan bahwa sepak bola gagal membawa misi kedamaian dan kerukunan, serta keindahan.
BACA JUGA:
"Masyarakat sering disuguhi pemandangan yang memalukan, bahkan memilukan," ucapnya.
Kiai Khusnan juga menyampaikan bahwa kericuhan di pertandingan sepak bola itu tak menunjukkan bahwa Gresik merupakan "Kota Santri", yang seharusnya ramah dan santun.
"Apalagi misalnya, saat turun minum ada yang melakukan salat Asar meski di tribun atau sudut stadion, semakin jauh dari harapan," ungkapnya.
Atas kejadian tersebut, Kiai Khusnan berharap semua pihak sadar tentang pentingnya filosofi main bola.
"Semoga semua pihak sadar tentang pentingnya filosofi main bola. Yaitu kebersamaan, kekompakan, berbagi peran dan fungsi, dan seterusnya dan seterusnya," harap mantan Ketua Tanfidziyah PCNU Gresik ini.
Kiai Khusnan juga berharap masyarakat dan supporter dapat menikmati serta menghayati nilai-nilai mulia di dalam pertandingan.
Ia meminta semua pemangku kebijakan segera mengambil langkah tegas, terukur, sehingga dunia olahraga, khususnya sepak bola, masih layak untuk dipertahankan.
"Ini adalah keluhan dari orang yang mendambakan kerukunan, kedamaian, serta kebersamaan," pungkasnya.
Simak berita selengkapnya ...