GRESIK, BANGSAONLINE.com - Ricuh suporter pasca pertandingan Gresik United (GU) dengan Deltras Sidoarjo di Stadion Gelora Joko Samudro (Gejos) Gresik, mendapat respons KH Khusnan Ali.
Menurut Kiai Khusnan, kericuhan tersebut menunjukkan bahwa sepak bola gagal membawa misi kedamaian dan kerukunan, serta keindahan.
Baca Juga: Diduga Korsleting Listrik, Toko Budi Snack di Manyar Gresik Terbakar
"Masyarakat sering disuguhi pemandangan yang memalukan, bahkan memilukan," ucapnya.
Kiai Khusnan juga menyampaikan bahwa kericuhan di pertandingan sepak bola itu tak menunjukkan bahwa Gresik merupakan "Kota Santri", yang seharusnya ramah dan santun.
"Apalagi misalnya, saat turun minum ada yang melakukan salat Asar meski di tribun atau sudut stadion, semakin jauh dari harapan," ungkapnya.
Baca Juga: Jalankan Putusan PN, Kejari Gresik Keluarkan Nur Hasim dari Rutan Banjarsari
Atas kejadian tersebut, Kiai Khusnan berharap semua pihak sadar tentang pentingnya filosofi main bola.
"Semoga semua pihak sadar tentang pentingnya filosofi main bola. Yaitu kebersamaan, kekompakan, berbagi peran dan fungsi, dan seterusnya dan seterusnya," harap mantan Ketua Tanfidziyah PCNU Gresik ini.
Kiai Khusnan juga berharap masyarakat dan supporter dapat menikmati serta menghayati nilai-nilai mulia di dalam pertandingan.
Baca Juga: Terobosan Baru, Kanwil Kemenkumham Jatim Hadirkan Immigration Lounge di Gresik
Ia meminta semua pemangku kebijakan segera mengambil langkah tegas, terukur, sehingga dunia olahraga, khususnya sepak bola, masih layak untuk dipertahankan.
"Ini adalah keluhan dari orang yang mendambakan kerukunan, kedamaian, serta kebersamaan," pungkasnya.
Sekadar informasi, pertadingan musim kedua liga 2 yang mempertemukan Gresik United (GU) versus Deltras Sidoarjo di Stadion Gejos diwarnai kericuhan suporter, Minggu (19/11/2023) petang.
Baca Juga: PT Sentral Harapan Jaya di Gresik Terbakar, Kerugian Capai Rp20 Miliar
Informasi yang diperoleh BANGSAONLINE.com menyebutkan, kericuhan disinyalir lantaran suporter Ultras kecewa atas kekalahan Gresik United atas Deltras dengan skor 1-2.
Usai pertandingan berakhir, suporter meluapkan emosi. Ratusan Ultras merangsek ke pintu utama VIP stadion.
Mereka melempari polisi dengan batu dan benda-benda lain. Polisi dari Polres Gresik yang melakukan penjagaan sempat kewalahan. Polisi pun sempat menembakkan gas air mata.
Baca Juga: Kejari Gresik Belum Ungkap Peran 11 Penyedia di Kasus Korupsi Hibah UMKM
Namun, polisi akhirnya berhasil memukul mundur suporter yang mencoba merangsek ke dalam lapangan.
Insiden tersebut membuat beberapa orang terkena lemparan batu dan gas air mata. Korban ada yang dilarikan ke RSUD Ibnu Sina Gresik dan RS Semen Gresik untuk mendapatkan perawatan.
Sementara itu, Camat Kebomas, M. Yusuf Ansyori mengaku ikut menonton pertandingan tersebut.
Baca Juga: Tuntut Tenaga Kerja, Warga Mengare Komplek Gresik Demo Smelter PT Freeport Indonesia
"Saya nonton. GU memang kalah 2-1, menang Deltras," ucap Yusuf kepada BANGSAONLINE.com.
Menurut Yusuf, pertandingan sejatinya berlangsung aman hingga berakhir. "Tadi aman-aman saja waktu masih tanding dengan skor 1-2 dan menit terakhir," ungkapnya.
"Pertandingan kurang 2 menit saya pulang," pungkasnya. (hud/rev)
Baca Juga: Kepala Desa di Benjeng Ngaku Diusir Siska saat Perjuangkan Warga Terbelit Utang Koperasi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News