SURABAYA, BANGSAONLINE.com - AW, pelajar SMA yang menabrak dua pengendara sepeda motor di Jalan Menur Pumpungan, Sabtu (18/11/2023), kini ditetapkan sebagai tersangka.
Diketahui, kecelakaan tersebut menewaskan satu korban dan satu korban lainnya luka-luka.
Baca Juga: Positif Alkohol, Sopir Mercy Maut Kenjeran Resmi Jadi Tersangka dan Terancam 12 Tahun Penjara
Kasatlantas Polrestabes Surabaya, AKBP Arif Fazlurrahman mengatakan, AW (16) saat ini sudah ditetapkan sebagai tersangka.
"Peristiwa tabrakan yang melibatkan pengemudi mobil Innova nopol L 2544 OA adalah seorang pelajar SLTA telah kita tetapkan sebagai tersangka karena diketahui belum mempunyai Surat Izin Mengemudi,” terang Arif ketika pers rilis di Satpas Colombo, Rabu (22/11/2023).
Arif mengeatakan, selama ini, AW belum menguasai kendaraan dan belum fasih. Saat melintas di Jalan Menur Pumpungan, AW menjalankan mobilnya dengan kecepatan 70 kilometer per jam.
Baca Juga: Pengemudi Mercy yang Tabrak 3 Mobil, 3 Motor, 1 Sepeda hingga Tewas Agen Properti, Depresi dan Mabuk
Menurut Arif, Ia mengendarai dengan kecepatan 70 kilometer per jam karena AW terburu-buru hingga akhirnya terjadi kecelakaan dan menewaskan satu korban jiwa.
Korban pertama yang ditabrak adalah Ester Narwati (38) pengendara Honda Beat bernopol L 2544 WY.
Kemudian, AW membanting setir ke arah kiri, hingga menabrak korban lainnya, yaitu Parwito (56) warga Menur, yang mengendarai Honda Beat bernopol L 5298 MI.
Baca Juga: Polrestabes Surabaya Terima Permintaan Sterilisasi dari Gereja Berkapasitas Besar Jelang Natal
Arif menjelaskan, untuk korban bernama Prawito meninggal dunia di lokasi kejadian karena terlindas oleh mobil yang dikendarai oleh AW. Sedangkan, Ester Narwati mengalami gagar otak, hingga akhirnya harus menjalani perawatan di rumah sakit.
Dari kejadian tersebut, Satlantas Polrestabes Surabaya, menetapkan AW sebagai tersangka dan dijerat dengan pasal 310 Ayat 4 dan 3 tentang UU lalu lintas 2009, dengan ancaman 6 tahun penjara.
Dengan adanya kejadian tersebut, Satlantas Polrestabes Surabaya nantinya akan lebih memberikan sosialisasi ke beberapa sekolah, terkait adanya para siswa yang belum memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM), namun sudah mengendarai kendaraan bermotor.
Baca Juga: Petugas Gabungan Gagalkan Pengiriman Rokok Ilegal di Suramadu, Kerugian Negara Capai Miliaran Rupiah
“Nantinya akan kita lakukan himbauan kepada guru-guru dan para orang tua agar mereka mereka lebih disiplin menekankan tertibnya berlalu lintas dan larangan menggunakan kendaraan bermotor di usia dini,” pungkasnya. (rus/sis)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News