Gubernur Khofifah: Jawa Timur Siap Mewujudkan Indonesia Emas 2045

Gubernur Khofifah: Jawa Timur Siap Mewujudkan Indonesia Emas 2045 Gubernur Jatim Khofifah, Indar Parawansa.

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Gubernur optimis bahwa Jawa Timur akan mampu mewujudkan target sasaran visi Indonesia Emas sesuai Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2045. Sebab, IPM atau indeks pembangunan manusia di Jawa Timur terus membaik hingga akhir tahun ini.

Menurut catatan  per 1 Desember 2023, IPM Jawa Timur tercatat 74,65, meningkat 3,15 persen selama periode 2019-2023. Bahkan, capaian IPM 2023 di Jawa Timur di atas rata-rata nasional yang tercatat 74,39, dan juga di atas capaian IPM provinsi besar lainnya di pulau Jawa, yaitu Jawa Barat (74,24) dan Jawa Tengah (73,39).

"Dengan capaian IPM Jatim ini kita semakin optimis Jatim akan mampu mewujudkan Indonesia Emas 2045," kata di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Senin (4/12/2023).

Capaian IPM atau Human Development Index (HDI) menurut mantan Menteri Sosial itu merupakan indikator utama untuk mengukur keberhasilan pembangunan kualitas hidup masyarakat melalui pendekatan 3 dimensi dasar, yakni umur panjang dan hidup sehat, pendidikan dan standar hidup layak.

Peningkatan IPM 2023 terjadi pada semua dimensi, baik umur panjang dan hidup sehat, pendidikan dan standar hidup layak. Pada dimensi umur panjang dan hidup sehat, bayi yang lahir pada tahun ini memiliki harapan untuk dapat hidup hingga 74,87 tahun, meningkat 0,30 tahun dibandingkan dengan mereka yang lahir pada tahun sebelumnya.

Pada dimensi pendidikan, harapan lama sekolah (HLS) penduduk umur 7 tahun meningkat 0,01 tahun dibandingkan tahun sebelumnya, dari 13,37 menjadi 13,38 tahun. sedangkan rata-rata lama sekolah (RLS) penduduk umur 25 tahun ke atas meningkat 0,08 tahun, dari 8,03 tahun menjadi 8,11 tahun pada tahun 2023.

Sedangkan untuk dimensi standar hidup layak, diukur berdasarkan rata-rata pengeluaran riil per kapita per tahun yang tercatat meningkat Rp 429 ribu rupiah (3,58 persen) dibandingkan tahun sebelumnya.

"Sumber data HLS - RLS dan pengeluaran riil per kapita per tahun menggunakan hasil Susenas Maret," ucap .

Ia menyebut, peningkatan IPM terkait erat dengan keberhasilan menangani kemiskinan ekstrem turun secara signifikan sebesar 3,58 persen selama dua tahun terakhir.

"Kemiskinan ekstrem di Jatim turun drastis dari 4,4 persen pada 2020 menjadi 0,82 persen pada Maret 2023. Atas prestasi ini, Jatim mendapatkan apresiasi dari pemerintah pusat berupa Insentif Fiskal senilai Rp 6.215 Miliar," tuturnya.

Lihat juga video 'Warga Kota Pasuruan Berebut Minyak Goreng Curah Saat Gubernur Jatim Pantau Operasi Pasar':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO