BANGSAONLINE.com - Presiden Soekarno salah satu tokoh proklamator kemerdekaan Indonesia yang memiliki peran penting dalam perjuangan kemerdekaan.
Ia juga dikenal sebagai sosok yang memiliki wawasan luas dan pemikiran yang visioner. Salah satu faktor yang mendukung kesuksesan Soekarno adalah pendidikannya yang tinggi.
Baca Juga: Kunjungi Situs Ndalem Pojok, Risma Teteskan Air Mata
Pria kelahiran di Surabaya pada tanggal 6 Juni 1901 ini, berasal dari keluarga bangsawan yang memiliki latar belakang pendidikan yang baik.
Ayahnya, Raden Soekemi Sosrodihardjo, adalah seorang guru sekolah dasar yang berpendidikan Belanda. Ibunya, Ida Ayu Nyoman Rai, adalah putri dari keluarga bangsawan Bali.
Pendidikan Soekarno
Baca Juga: Interupsi Sambutan Bupati Kediri, Mahasiswa ini Justru Diberi Handphone
Soekarno memulai pendidikannya di Sekolah Dasar Hindia Belanda (HIS) di Surabaya pada tahun 1908. Setelah lulus dari HIS pada tahun 1913, ia melanjutkan pendidikannya ke Europesche Lagere School (ELS) di Mojokerto. Di ELS, Soekarno menunjukkan prestasi yang cemerlang, terutama dalam bidang bahasa dan sastra.
Pada 1916, Soekarno melanjutkan pendidikannya ke Hoogere Burgerschool (HBS) di Surabaya. HBS adalah sekolah menengah atas yang setara dengan SMA pada saat ini. Di HBS, Soekarno mulai menunjukkan minatnya terhadap bidang politik dan pergerakan nasional.
Baca Juga: Sejarawan Nasional Roso Daras Kunjungi Rumah Masa Kecil Presiden Soekarno di Kediri
Pada tahun 1921, Soekarno lulus dari HBS dengan nilai yang memuaskan. Ia kemudian melanjutkan pendidikannya ke Technische Hoogeschool te Bandoeng (THS), yang sekarang dikenal dengan Institut Teknologi Bandung (ITB). Di THS, Soekarno mengambil jurusan teknik sipil.
Soekarno berhasil menyelesaikan pendidikannya di THS pada tahun 1926 dengan predikat cum laude. Ia menjadi orang Indonesia pertama yang meraih gelar insinyur.
Pendidikan Soekarno yang tinggi memberikan pengaruh yang besar terhadap pemikiran dan perjuangannya. Ia memiliki wawasan yang luas tentang berbagai bidang, termasuk politik, ekonomi, dan budaya. Hal ini membuatnya mampu memimpin bangsa Indonesia dalam meraih kemerdekaan dan membangun negara yang kuat.
Baca Juga: Haul Bung Karno ke-54 di Kediri Ungkap Temuan Baru Tahun dan Tempat Lahir Bung Karno
Dampak Pendidikan Soekarno
Berikut adalah beberapa dampak pendidikan Soekarno terhadap kehidupan dan perjuangannya:
1. Mengembangkan wawasan dan pemikiran yang luas
Baca Juga: Ziarah ke Makam Bung Karno, Bupati Kediri: Teruskan Api Perjuangan
Pendidikan Soekarno yang tinggi memberikannya wawasan yang luas tentang berbagai bidang, termasuk politik, ekonomi, dan budaya. Hal ini membuatnya mampu memahami berbagai persoalan yang dihadapi bangsa Indonesia dan mengembangkan pemikiran yang visioner untuk mengatasinya.
2. Meningkatkan kemampuan berpidato dan bernegosiasi.
Soekarno dikenal sebagai sosok yang memiliki kemampuan berpidato dan bernegosiasi yang luar biasa. Hal ini tidak terlepas dari pendidikannya yang tinggi, terutama di bidang bahasa dan sastra.
Baca Juga: Keluarga Ndalem Pojok Yakin Bung Karno Lahir di Jombang, ini Alasannya
3. Membentuk karakter yang kuat.
Pendidikan Soekarno juga membentuk karakternya yang kuat dan tangguh. Ia memiliki tekad yang kuat untuk memperjuangkan kemerdekaan Indonesia dan tidak pernah menyerah menghadapi tantangan.
Pendidikan Soekarno merupakan salah satu faktor yang penting dalam kesuksesannya sebagai tokoh nasional dan presiden pertama Republik Indonesia. Pendidikan yang tinggi memberikannya wawasan, keterampilan, dan karakter yang kuat untuk memimpin bangsa Indonesia. (rif)
Baca Juga: Indonesia Krisis Etika? Simak Pendapat Hadratussyaikh saat Ditanya Siapa Presiden RI Pertama
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News