SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Rencana Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya untuk meneruskan pembangunan box culvert di kawasan Banyu Urip hingga ke perbatasan Surabaya-Gresik, mendapat dukungan dari Kementerian Pekerjaan Umum (PU). Kementrian PU sepakat dengan Pemkot Surabaya untuk melanjutkan pembangunan infrastruktur yang sudah dimulai sejak 2009 ini.
Menteri Pekerjaan Umum, Basuki Hadimuljanto ketika meninjau progress pembangunan box culvert Banyu Urip bersama Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini mengatakan, program pembangunan tersebut terbukti memberikan manfaat besar kepada masyarakat.
Baca Juga: One Voice SMPN 1 Surabaya Raih Juara Dua Kategori Bergengsi di SWCF 2024
Menteri PU sempat melihat program PU di Surabaya sebelum menghadiri acara di Sidoarjo. “Beliau (wali kota) minta diteruskan karena memang saya melihat manfaatnya besar. Dulu waktu saya masih menjadi Dirjen SDA, kawasan di sini selalu banjir. Mudah-mudahan kita kita bisa lanjukan sampai ke Kali Lamong Gresik. Walaupun bertahap karena biayanya besar,” tegas Menteri PU.
Menurut menteri kelahiran Surakarta ini, pembangunan box culvert yang dulunya merupakan irigasi Gunungsari tidak ada kendala semisal pembebasan lahan. Selama ini, untuk pembebasan lahan dilakukan oleh Pemkot Surabaya. Kalaupun ada hambatan adalah soal anggaran.
“Untuk box culvert Banyu Urip tidak ada kendala, pembebasan lahan sudah beres. Tinggal perencanaan yang kita teruskan. Juga tinggal penganggaran. Mudah-mudahan Komisi V DPR RI bisa mendukung penganggarannya,” sambung menteri pemilik gelar Doktor (S3) Teknik Sipil bidang pengairan di Colorado State University, Amerika Serikat ini.
Baca Juga: SWCF 2024 Jadi Ajang Kenalkan Seni dan Budaya Surabaya ke Kancah Internasional
Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini mengatakan, untuk mempercepat pembangunan box culvert Banyu Urip hingga perbatasan Surabaya-Gresik, Pemkot Surabaya akan bergerak bersama di Kementerian PU sesuai tugas masing-masing.
Menurut wali kota, pembangunan box culvert Banyu Urip menuju ke perbatasan Surabaya-Gresik, masih kurang sekitar lima (5) kilometer. Sejak dibangun mulai 2009 silam, pembangunan box Culvert di kawasan Banyu Urip sudah selesai sekitar 12 kilometer.
“Kurang sekitar lima kilometer ke arah Teluk Lamong. Untuk yang ke sana nantinya akan dibangun dua cell (jalur). Kita gerak sama-sama. Memang ini statusnya jalan nasional (pusat). Kita fokusnya pembebasan lahan,” tegas wali kota.
Baca Juga: Pemkot Surabaya Raih UHC Award 2024, Anggarkan Rp500 Miliar per Tahun untuk Warga Berobat Gratis
Mantan Kepala Badan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya ini menjelaskan, box culvert Banyu Urip memiliki multi fungsi bagi masyarakat. Tidak hanya mampu berfungsi sebagai saluran drainase yang mencegah terjadinya banjir dan luapan air, tetapi juga mampu memecah kepadatan lalu lintas di sana.
“Jadi ini saluran irigasi yang menjadi drainase. Dulu, di kawasan ini, posisi sungai di atas dan digunakan untuk mengairi sawah. Ketika sungai penuh, air keluar ke rumah-rumah. Sekarang ini, selain sebagai saluran drainase juga berfungsi sebagai jalan,” jelas wali kota. (yul/dur)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News