Pungli Berkedok Bazar Pendidikan, Akademisi Sesalkan Disdik Manfaatkan Momen Harjad Sampang

Pungli Berkedok Bazar Pendidikan, Akademisi Sesalkan Disdik Manfaatkan Momen Harjad Sampang Bupati Sampang, Slamet Junaidi saat memberikan sambutan bazar pendidikan (Foto:ist)

SAMPANG,BANGSAONLINE.com - Kegiatan Eksplorasi Investasi Pendidikan yang digelar Dinas Pendidikan Kabupaten Sampang, menuai sorotan kalangan mahasiswa.

Sebab, kegiatan Pemkab Sampang itu terdapat penarikan iuran liar kepada lembaga sekolah.

Baca Juga: Peningkatan Jalan Batuporo Timur-Gunung Eleh Rampung Lebih Cepat

Penarikan iuran berkedok bazar pendidikan sangat disesalkan oleh Ketua Forum Mahasiswa Sampang (Formasa), Abd. Goffar. 

Pasalnya, Dinas Pendidikan () dinilai memanfaatkan momen hari jadi Kabupaten Sampang untuk meraup keuntungan.

"Mengapa harus ada pungutan di acara rangkaian hari jadi Kabupaten Sampang, lalu kenapa lembaga sekolah yang dijadikan sasaran oleh ," ungkapnya, Selasa, (26/12/2023).

Baca Juga: Pemkab-Bawaslu Sampang Gelar Istighosah dan Puncak Apel Siaga Pengawasan Pilkada 2024

Menurut dia, tidak sepatutnya menarik sumbangan terhadap lembaga sekolah yang tidak ada timbal balik kepada lembaga. Apalagi dalam pemanfaatan tidak dianggarkan.

" Sampang harus bertanggung jawab atas pungutan ini, kemudian oknum yang meminta sumbangan itu dipanggil. Pungutan ini nominalnya tidak kecil (Rp500) kalau dikalikan se-Kabupaten Sampang, kan, besar jumlahnya sedangkan kegiatan bazar pastinya sudah ada anggaranya," katanya.

Alumnus IAIN Madura Pamekasan menambahkan, atas terselenggaranya kegiatan bazar pendidikan itu sangat merugikan lembaga sekolah. 

Baca Juga: Proyek Irigasi P3-TGAI Desa Bringin Sampang Masuk Tahap Pengerjaan, Diduga Tak Sesuai Perencanaan

Sebab, hasil pungutan itu akan SPJ-kan dalam kegiatan kegiatan kelompok kepala sekolah (K3S).

"Pungutan dari lembaga sekolah tetapi untuk laporannya untuk kegiatan K3S, kan tidak masuk akal," imbuhnya.

Oleh sebab itu, Pemkab Sampang harus turun tangan atas informasi pungutan ini, sehingga bisa diketahui siapa oknum sebenarnya yang memanfaatkan rangkain hari jadi .

Baca Juga: Ribuan Warga Baca Sholawat untuk Pilkada Damai di Sampang

"Harus ditelurusi informasi pungutan ini sehingga tidak mencoreng kesakralan hari jadi Kabupaten Sampang," tandasnya.

Sebelumnya, iuran itu dianggap oleh narasumber yang enggan menyebutkan namanya tidak masuk akal apabila digunakan untuk bazar pendidikan yang digelar Sampang. Pasalnya, pungutan itu dikaitkan dengan K3S.

"Apa hubungannya kegiatan K3S dengan bazar pendidikan, apalagi itu dianggap rangkaian hari jadi Kabupaten Sampang ke-400," tuturnya.

Baca Juga: Polda Jatim Kembali Periksa 12 Saksi Kasus Dugaan Korupsi Proyek Lapen Sampang

Disebutkan pula, Hari Jadi Sampang dibedakan dengan manfaat, sasaran, dan tujuan K3S.

"Iuran itu memang ada pada saat K3S mengadakan rapat," pungkasnya.(tam/van)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO